MALANG POSCO MEDIA – Meski diwarnai keraguan dan mendapat catatan DPRD Kota Malang, niat Pemkot Malang merevitalisasi Alun-Alun Tugu tetap kencang. Pekan ini dijadwalkan pembahasan lagi antara dewan dengan instansi teknis.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji dalam Sidang Paripurna Penyampaian Perubahan Anggaran APBD Kota Malang tahun 2022, Senin (29/8) kemarin kembali menegaskan. Menurut dia DPRD Kota Malang belum menerima gambaran utuh rencana tersebut.
“Kemarin kan memang dewan belum dijelaskan secara rinci. Nanti setelah ini akan ada penjelasan dari kami. InsyaAllah bisa, itu kan untuk buat pedestriannya saja,” jelas Sutiaji ditemui usai sidang paripurna dewan, kemarin.
Menurut orang pertama di Pemkot Malang ini, pembukaan kawasan Alun-Alun Tugu atau Bundaran Tugu dengan membongkar pagar dan menjadikan pedestrian terbuka akan sangat membantu aksesibilitas wisata warga. Apalagi sekarang kawasan Koridor Kayutangan sudah mulai ramai pengunjung.
Konektivitas kawasan wisata satu dengan yang lainnya, lanjut Sutiaji harus mendukung satu sama lainnya. “Karena Kayutangan juga saat ini sudah sangat ramai. Harapannya tidak di Kayutangan saja tapi dari Kayutangan orang-orang bisa dengan mudah ke lokasi yang lainnya. Salah satunya ke Alun-Alun Tugu. Pedestrian itu yang dibangun,” jelas Sutiaji.
Sebelumnya diketahui Pemkot Malang mengajukan kurang lebih Rp 3,5 miliar anggaran revitalisasi Alun-Alun Tugu. Rencana awal dilakukan dua tahap di tahun 2022 ini dan 2023 mendatang.
Saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2023, DPRD Kota Malang tak menyetujui anggaran yang diajukan pemkot. Sebab dianggap belum prioritas. Kemudian Pemkot Malang mengurangi usulan anggaran sebesar Rp 2 miliar pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2022 untuk membangun pedestrian saja. Direncanakan usai PAK APBD 2022 didok, dan anggaran pembangunan pedestrian Alun-Alun Tugu Kota Malang disetujui maka pedestrian akan dibangun sekitar September atau Oktober nanti.
Rencana ini diragukan DPRD Kota Malang. Karena waktunya dianggap tidak akan cukup untuk merealisikan rencana tersebut. Dikhawatirkan hasil tidak maksimal atau bahkan pekerjaan tidak selesai.
“Sejak awal kita ragukan. Waktunya itu apa cukup setelah PAK mepet sekali dengan akhir tahun,” tegas Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE, MM saat dimintai tanggapan rencana Pemkot Malang merealisasikan rencana tersebut.
Meski begitu Made mengungkapkan pihaknya akan memberi kesempatan Pemkot Malang memberi penjelasan. Yakni melalui perangkat daerah terkait merasionalisasi rencana tersebut. Pihaknya ingin mendengar pemaparan rencana yang akan dilakukan untuk pembangunan pedestrian Alun-Alun Tugu.
Untuk itulah DPRD Kota Malang menjadwalkan rapat dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP). Rencananya Jumat (2/9) pekan ini.
“Kita akan dengar bagaimana penjelasannya. Kami hanya pesimistis masalah waktunya saja. Apakah memungkinkan. Alun-Alun Tugu ini sentralnya Kota Malang. Jangan sampai dibongkar terus tidak bagus. Masyarakat protes, nanti protesnya ke kami,” pungkas Made. (ica/van)