MALANG POSCO MEDIA- Pemkot Malang segera menuntaskan pekerjaan drainase bulan ini. Dari 62 titik yang tercantum dalam 35 paket pekerjaan drainase sepanjang 2023, saat ini tersisa empat titik.
Empat titik yang dikebut yakni di boozem Jalan Angklung Tunggulwulung, drainase Jalan Sulawesi, serta drainase Jalan Danau Toba dan Jalan Ki Ageng Gribig.
Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang Dandung Djulharjanto menyebut, progres pekerjaan drainase di tahun 2023 sudah mencapai 93 persen. Empat titik drainase yang tersisa pun sudah dikebut. Sekarang dalam pengerjaan tahap akhir.
Sedangkan tahun 2024 mendatang akan mengerjakan 86 titik drainase. Itu didapatkan dari musrenbang dan pokir (pokok pikiran) DPRD.
Lokasi di antaranya Jalan Anggrek, Jalan Pandan, Jalan Flamboyan, hingga Jalan Cempaka Kuning. Titik itu strategis untuk penanganan banjir di kawasan Lowokwaru dan sekitarnya. Begitu juga puluhan lokasi lain yang tersebar di seluruh Kota Malang yang juga merupakan hasil musrenbang dan pokir.
“Tapi ya tetap sesuai juga dengan Masterplan Drainase. Jadi ini juga bentuk apresiasi kami terhadap usulan masyarakat lewat musrenbang dan pokir,” tambahnya.
Menurut Dandung, sejauh ini setelah pekerjaan drainase, pihaknya telah membuktikan adanya pengaruh atau dampak positif yang dirasakan di lapangan. Saat hujan deras beberapa waktu lalu, Dandung sengaja turun langsung ke salah satu titik banjir, yakni di kawasan Sawojajar.
Selama hujan deras itu, ia berkeliling ke seluruh jalanan di Sawojajar. Hasilnya, sekitar 15 menit genangan air bisa segera hilang.
“Secara perhitungan hidrologi dan hidrolika yang kami terapkan saat ini, bisa menurunkan hingga 40-50 persen dari tinggi genangan yang terbesar di titik Jalan Danau Toba. Memang kan dulu yang di Sawojajar itu tingginya genangan bisa lebih dari satu lutut, nah itu nanti diproyeksikan bisa mengurangi tinggi genangan itu,” jelasnya.
Maka, dengan normalisasi drainase secara berkelanjutan ini, ia pun berharap persoalan banjir di Kota Malang bisa segera selesai sesuai proyeksi dari Masterplan Drainase. Selain pengerjaan drainase yang dilakukan oleh pihaknya, Dandung juga mengungkap pada tahun 2024 nanti ada sinyal positif dari Pemprov Jawa Timur untuk pengerjaan drainase di sepanjang Jalan Soekarno Hatta.
“Ada sinyal dari Pemprov Jatim, di tahun 2024 nanti akan direalisasikan drainase dari pemprov. Itu dalam bentuk pekerjaan, kami sebagai penerima manfaat. Kami kemarin sudah mengirimkan permohonan dan DED ke provinsi,” jelasnya.
Terpisah Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin menyampaikan persoalan banjir memang menjadi PR besar bagi pihaknya di legislatif bersama Pemkot Malang. Sehingga perbaikan dan normalisasi drainase ini harus dilakukan sebaik mungkin sesuai kajian dari masterplan drainase.
Fathol membeber setidaknya ada tiga titik banjir yang memang jadi fokus utama. Yakni adanya pembangunan Boozem Tunggulwulung untuk atasi banjir di wilayah Lowokwaru hingga Blimbing. Kemudian pekerjaan drainase di sekitar kawasan Jalan Galunggung untuk banjir Jalan Bondowoso, Jalan Surabaya dan sekitarnya.
“Kemudian di wilayah Sawojajar. Itu memang sudah bagus, sudah dilakukan pekerjaan drainase di Jalan Ki Ageng Gribig dan Jalan Danau Toba yang kini hampir selesai,” kata Fathol.
“Namun ada PR tahun depan, karena hasil survei lapangan drainase di Jalan Danau Toba sudah besar, tapi pas ke arah gerbang (Sawojajar) itu jadi kecil. Maka nanti perlu bongkar dan disamakan besarnya, nanti aliran air bisa dibuang ke arah Sungai Metro,” sambung politisi PKB ini.
Ia pun menyambut positif adanya 86 titik drainase yang akan dilakukan perbaikan dan normalisasi lagi. Dengan anggaran sekitar Rp 59 miliar pada tahun depan, ia berharap titik genangan dan banjir bisa ditekan secara bertahap sesuai dengan yang ada di Masterplan Drainase
“Saya berharap, di tahun depan proyek dengan durasi panjang itu jangan mepet akhir tahun. Paling tidak Mei atau April tahun depan sudah bisa dieksekusi sehingga Agustus atau September sudah bisa dirasakan manfaatnya,” harap Fathol. (ian/van)