Saturday, February 22, 2025

Pelajaran dari Presiden Nayib Bukele

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Oleh: Pradana Boy ZTF

Kepala Biro Pengembangan SDM dan al-Islam Kemuhammadiyahan, Universitas Muhammadiyah Malang.

-Advertisement- Pengumuman

          Dalam beberapa hari ini, di beranda akun media sosial penulis, tiba-tiba sering muncul aneka materi tentang El Savador, sebuah negeri di kawasan Amerika Latin yang secara umum dikenal dengan citra negatif. Negara Amerika Latin yang pernah sedikit saya perhatikan adalah Kolombia.

          Pada akhirnya, penulis tidak bisa menutupi rasa penasaran ketika ada tautan yang mengarahkan pada sebuah video dengan judul How El Salvador Became One of the Safest Nations in The West (Bagaimana El Savador Menjadi Salah Satu Negara Teraman di Barat) yang ditayangkan oleh Firstpost America.

          Penulis ikuti tayangan itu, lalu dibuat penasaran oleh materinya. Penulis bergerak mencari materi-materi serupa dari sumber-sumber lainnya, dan pada akhirnya saya memahami adanya sebuah transformasi mendasar, serius, dan berdampak yang sedang berlangsung di negara ini di bawah kepemimpinan Presiden Nayib Bukele.

          El Savador dikenal sebagai negeri para gangster. Kaum gengster menguasai sendi-sendi penting kehidupan di negara itu. Akibatnya, kriminalitas menjadi hal biasa. Pembunuhan seolah menjadi menu harian yang menyertai kehidupan rakyatnya. Sebuah data bahkan menyebutkan setiap dua hari sekitar 30 nyawa melayang akibat pembunuhan. Sebuah versi yang lain menyebut, angka pembunuhan harian di El Savador mencapai 18 orang. Maka, media banyak menyebut negara itu sebagai The Murder Capital of the World (Ibukota Pembunuhan Tingkat Dunia).

          Tentu saja perubahan itu mengejutkan. Semua tak lepas dari Nayib Bukele. Melihat negaranya memiliki citra negatif dan tak memberikan keamanan bagi rakyat, sebagai presiden, Bukele tak tinggal diam. Ia bertekad melakukan perang terhadap gangster. Dibangunlah sebuah penjara superketat untuk memenjarakan para gangster itu.

          Ada dua kelompok gangster yang sangat populer, yaitu Mara Salvatrucha-13 atau yang dikenal dengan MS-13 dan Barrio-18. Keduanya adalah kelompok kejahatan teorganisir yang paling berbahaya di El Savador yang terlibat dalam berbagai aksi kejahatan, dari perdagangan manusia, jual beli narkoba, bisnis seks, hingga pembunuhan.

          Penjara untuk anggota gangster itu bernama Centro de Confinamiento del Terrorismo atau CECOT. Menampung sekitar 40.000 orang, penjara ini memberikan perlakuan yang sangat ketat kepada para anggota gangster yang oleh Pemerintah El Savador disebut juga dengan teroris. Para tahanan tidak dapat menerima kunjungan, dan sidang hanya berlangsung melalui zoom.

          Sinyal seluler diblokir dalam radius satu setengah mil di sekitar penjara untuk mencegah informasi apa pun keluar dalam upaya untuk membendung kekuatan geng yang menurut pihak berwenang pernah menguasai 85 persen wilayah negara tersebut. Itulah salah satu sebab utama yang menjadikan El Savador kini menjadi negara paling aman di belahan dunia Barat.

          Namun tak ada kebijakan di dunia ini yang akan terbebas dari kritik. Media-media Barat menjulukinya diktator. Nayeb Bukele menyambut gelar itu dengan mengatakan bahwa dirinya adalah “the coolest dictator in the world”  atau diktator paling keren di dunia.  

          Terlepas dari kontroversi yang timbul dari kebijakan Nayib Bukele, transformasi yang ia jalankan memberikan sejumlah pelajaran penting bagi setiap pemimpin masyarakat, apapun level dan konteksnya.

          Pertama, perubahan memerlukan keberanian dan keyakinan. Nayib Bukele bukan tak tahu resiko dari tindakan yang ia ambil. Namun, pastilah keberanian dan keyakinan yang menggerakkan Bukele untuk terus melangkah. Bukele yakin bahwa yang dibutuhkan oleh rakyatnya adalah keamanan. Justru itulah kebutuhan dasar yang hilang.

          Kedua, tidak ada resep one size fits all dalam menjalankan pembangunan sebuah negara. Dalam sebuah sesi jumpa pers, Nayib Bukele mendapatkan pertanyaan kritis dari seorang jurnalis BBC Inggris. Dalam pandangan jurnalis itu, apa yang dilakukan oleh Bukele bertentangan dengan hak asasi manusia, karena sangat mungkin dari sekian banyak anggota gangster yang ditangkap secara massal itu, ada juga yang salah tangkap.

          Bukele kemudian menjawab, “Don’t teach us how to run our country” (jangan ajari kami mengelola negara kami sendiri). Bahkan dia menjawab kritik jurnalis BBC itu dengan mengatakan, “Anda pikir salah tangkap hanya ada di sini? Anda pikir Inggris, negara Anda juga tidak pernah mengalami salah tangkap? Lalu apa yang dilakukan oleh pemerintah Anda jika terjadi salah tangkap?”

          Pelajaran penting yang didapatkan dari pernyataan Bukele ini adalah bahwa tidak ada formula tunggal dalam mengelola sebuah negara. Karena setiap negara adalah unik. Setiap negara memiliki sejarah, dinamika, nilai, ideologi, pandangan, pengalaman empiris, kebutuhan yang berbeda-beda.

          Kemarin, kita menyaksikan gelombang kehadiran kepala daerah baru di seluruh Indonesia, melalui pelantikan serentak di Istana Negara. Tentulah masing-masing kepala daerah akan memiliki tantangan yang berbeda-beda. Tak ada daerah yang sepenuhnya sama, tak ada pula yang sepenuhnya berbeda. Maka menghadirkan pelajaran Nayib Bukele menjadi sangat penting. Bukele adalah simbol keberanian dan keyakinan.

          Bukele adalah simbol pemimpin yang memahami prioritas. Pengetahuannya tentang prioritas kebutuhan fundamental rakyatnya itulah yang menjadikannya kokoh menjalankan agenda pemerintahannya, meski ia tahu tak ada jalan tak mendaki dan berliku. Menghadirkan semangat Bukele dalam memimpin rakyat ini, barangkali bisa menjadi dasar untuk menjalankan kepemimpinan yang efektif.(*)

Kutipan //

‘’Bukele adalah simbol pemimpin yang memahami prioritas. Pengetahuannya tentang prioritas kebutuhan fundamental rakyatnya itulah yang menjadikannya kokoh menjalankan agenda pemerintahannya, meski ia tahu tak ada jalan tak mendaki dan berliku.’’

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img