MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Satu demi satu, pelaku penganiayaan hingga tewas Krisnael Murri, mahasiswa Unitri Malang dibekuk anggota Satreskrim Polres Malang. Usai pelaku berinisial BS, kini giliran pelaku inisial E dibekuk. Pemuda ini, ditangkap di perbatasan Malaka, saat hendak melarikan diri ke luar negeri, Senin (3/6).
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizky Saputro membenarkan penangkapan ini. Dia mengatakan, E hendak meninggalkan tanah air melalui Timor Leste. Ditegaskan Risky, sapaan akrabnya, sosok E adalah salah satu pelaku utama yang membuat korban tewas akibat tusukan beberapa senjata tajam.
Mantan Kasatreskrim Polres Gresik itu menyebutkan, ada beberapa yang diduga mempunyai peran utama dalam pengeroyokan hingga tewasnya korban. “Yang dua lagi, masih dikejar tim. Semoga bisa segera tertangkap. Sebab, informasinya, mereka sudah keluar dari wilayah Malang dan hendak kabur ke luar negeri,” ucap dia.
Terkait motif pengeroyokan, lanjutnya, akibat rasa jengkel para pelaku kepada korban yang menggeber sepeda motornya saat hendak pulang dari cafe usai pesta wisuda. “Tapi alasan itu masih kami selidiki lebih jauh agar muncul motif yang sebenarnya. Masih terus kami periksa, kedua tersangka yang sudah ditangkap,” tegasnya.
Menurut Rizky, korban diketahui izin pulang terlebih dulu dari pesta wisuda seniornya. “Di pesta itu, pelaku dan korban menggelar minum-minuman keras. Saat pulang itulah, korban dikatakan menggeber gas sepeda motornya. Sehingga diteriaki oleh para pelaku. Berikutnya dikejar dan dikeroyok hingga tewas,” tutur pria kelahiran Kebumen itu.
Penganiayaan terhadap Krisnael Murri dilakukan terus menerus oleh para tersangka. Saat korban sudah terjatuh, dia terus dikejar dan dikeroyok hingga meninggal dunia. Diberitakan sebelumnya, Krisnael Murri tewas usai menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang. Jenazahnya ditemukan di belakang gedung UMM, Minggu (25/6) dini hari.
Hasil autopsi menunjukkan korban meninggal dunia dengan beberapa luka senjata tajam. Salah satu faktor yang menyebabkan kematian mahasiswa asal Sumba itu adalah asfiksia atau berkurangnya kadar oksigen yang fatal, lantaran ditusuk benda tajam beberapa kali, hingga bagian paru-paru. (tyo/mar)