Malang Posco Media – AR (17), pelajar di Sidoarjo tewas usai mengikuti ujian kenaikan tingkat sabuk perguruan silat yang diikutinya. Pelatih silat sempat menyampaikan ke orang tua bahwa AR tumbang karena kelelahan.
Dedik, orang tua AR mengatakan anaknya pada Minggu (11/9) sekitar pukul 06.00 berpamitan mengikuti ujian kenaikan tingkat di kawasan Jalan Lingkar Timur. Sekitar pukul 10.00 WIB, ia dikabari bahwa anaknya dibawa ke klinik.
Pada pukul 11.30 WIB, dua pelatih datang ke rumahnya di Pucang. Pelatih itu mengabarkan bahwa AR pingsan saat menjalani ujian.
“Dua pelatih memberikan kabar kalau anak saya pingsan,” kata Dedik kepada detikJatim, Selasa (13/9/2022).
Dedik menceritakan anehnya kedua pelatih juga sempat bertanya apakah anaknya memilki riwayat penyakit sesak napas dan asma.
“Kami menjawab jika anak saya tak memiliki asma dan sesak napas. Kok bisa pingsan?,” ujar Dedik balik bertanya.
Pelatih korban lalu menjawab jika korban kelelahan. Dedik bersama istrinya Vevi Vesta serta pelatihnya kemudian bersama menuju RSUD Sidoarjo. Saat itu, korban sudah berada di ruang ICU UGD. Dedik pun terkejut melihat anaknya sudah koma.
Dedik mengatakan saat itu kondisi anaknya sudah terpasang infus. Tak hanya itu, di hidungnya juga keluar darah. Dedik pun merasa ada yang janggal dengan anaknya.
“Ini pasti ada apa-apanya. Ini enggak pingsan, tapi sudah koma,” imbuh Dedik.
Dedik sempat beberapa kali menanyakan kronologi hingga anaknya pingsan. Lagi-lagi, Dedik hanya mendapati jawaban jika anaknya kelelahan saat berlari. Sontak saja Dedik pun menolak keterangan itu.
“Menurut keterangan dari kedua pelatihnya bahwa anak saya dinyatakan kelelahan. Setelah melihat sendiri di RSUD saya tidak percaya, merasa ganjil,” kata Dedik.
(iwd/iwd/dtc/mg8/lin)