spot_img
Thursday, May 29, 2025
spot_img

Pelatihan Kerja, Diharapkan Buka Lapangan Pekerjaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Sebagai pucuk pimpinan  perangkat daerah, tidak hanya dibutuhkan kerja keras. Tapi juga kreatif dan inovatif. Hal ini juga yang dilakukan Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang Yudhi Hindarto, S.T., M.Si. terus berinovasi. Salah satunya dengan menggelar program pelatihan berbasis uji kompetensi. Dia berharap, melalui pelatihan ini peserta tidak hanya memiliki ketrampilan. Tapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

Lalu bagaimana aplikasi pelaksanaan pelatihan, siapa saja peserta dan apa saja materi pelatihan yang diberikan, berikut wawancara Yudhi Hindarto dengan wartawan Malang Posco Media, Ira Ravika.

MPM : Pelatihan berbasis uji kompetensi, itu apa?

Yudhi : Pelatihan berbasis kompetensi adalah pendekatan pelatihan kerja yang berfokus pada penguasaan kemampuan kerja, termasuk pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

Pendekatan ini menekankan hasil yang dapat diukur dan memastikan bahwa peserta pelatihan benar-benar mampu melakukan tugas-tugas tertentu setelah menyelesaikan program.

MPM : Seberapa penting pelatihan berbasis uji kompetensi ini digelar?

Yudhi : Sangat penting. Karena pelatihan ini tidak sekadar pelatihan biasa. Pelatihan disini diberikan secara mendalam. Sehingga saat selesai mereka betul-betul memiliki bekal ketrampilan.  Tentunya ketrampilan yang diperoleh itu selain dapat membekali diri di dunia kerja, juga diharapkan peserta mampu membuka lapangan pekerjaan baru.

MPM : Ketrampilan berbasis kompetensi apa saja yang diselenggarakan?

Yudhi : Ada beberapa. Diantaranya adalah menjahit, barista, tata rias rambut, make up artis, juga alat berat.

MPM : Siapa saja yang ikut dalam pelatihan tersebut?

Yudhi :  Semua masyarakat. Kami membuka pendaftaran untuk pelatihan. Kami juga membuka pelatihan untuk para difable dan mantan Pekerja Migran Indonesia.

MPM : Untuk Kaum Difable pelatihan apa yang diberikan?

Yudhi : Saat ini kami buka pelatihan alat berat. Ini merujuk dari evaluasi pelatihan tahun sebelumnya. Yang mana mereka kaum difable masih kurang maksimal mengaplikasikan ketrampilan yang diberikan. 

Sedangkan untuk mantan Pekerja Migran Indonesia, kami latih dan didik menjadi pelaku usaha. Mengingat mereka sudah memiliki modal. Sehingga dengan ketrampilan yang diperoleh saat pelatihan, memberikan kemudahan bagi mereka untuk membuka usaha, dan lapangan pekerjaan baru.

MPM : Kapan pelatihan itu dimulai dan berapa lama?

Yudhi : Sudah mulai jalan. Sejak awal pekan lalu. Masing-masing materi pelatihan digelar selama 30 hari. Sekali pertemuan delapan jam.

MPM : Apakah pelatihan ini kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Disnaker?

Yudhi : Betul. Namun setiap tahunnya kami buat berbeda, dan selalu dievaluasi. Yang pasti, kegiatan ini terselenggara dibiayai oleh Dana Bagi Hasil  Cukai dan Hasil Tembakau.(ira/jon)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img