.
Friday, November 22, 2024

Pelatihan Unmanned Aerial Vehicle, Arya Dega Tekankan Pilot Drone Harus Paham Regulasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Sebanyak 27 pilot drone mengikuti Pelatihan Unmanned Aerial Vehicle (UAV), yang digelar di Ruang Sidang Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Senin (26/9) pagi. Pelatihan tersebut dalam rangka mengembangkan wawasan tentang regulasi penggunaan drone sekaligus pelatihan pilot drone di Malang Raya.

Agenda ini diikuti oleh pilot drone baik dari civitas akademika Jurusan PWK FT UB maupun umum. Penasehat Federasi Drone Indonesia (FDI) Arya Dega, mengatakan bahwa hal ini untuk menekan adanya pelanggaran drone yang dilakukan oleh para pilot. Pasalnya, drone saat ini sudah menjadi konsumsi publik. Namun yang tidak banyak orang tahu, adalah menerbangkan drone telah diatur dalam Permenhub RI nomor 63 tahun 2021.

“Dalam agenda ini kami menanamkan dasar sebagai seorang pilot drone. Karena saat ini yang punya drone sudah banyak, dan yang profesional juga sudah banyak. Tetapi yang memahami regulasi ini masih belum banyak,” ujarnya.

Pelatihan pengembangan regulasi drone, Senin (26/9). (M Rexy Qolbi/MPM)

Hal itulah yang mendasari digelarnya sosialisasi dan pelatihan UAV ini. Dirinya mengatakan ada beberapa kesalahan mendasar yang sering dilakukan oleh pilot drone.

“Seperti terbang di atas 120 meter, kemudian menerbangkan di tempat terlarang atau dengan aturan khusus, serta menerbangkan di atas 30 menit setelah matahari terbenam. Itu beberapa kesalahan umum, yang masih terjadi beberapa kali,” lanjutnya.

Selain pemahaman atas regulasi drone, dalam kesempatan ini dirinya juga memberi materi tentang anatomi drone. “Jadi seperti layaknya sepeda motor atau mobil, apabila terjadi kemacetan atau kerusakan tertentu. Kita bisa melakukan troubleshoot (penyelesaian masalah) ringan, seperti beberapa fungsi bagian drone yang tidak bekerja maksimal bisa kita tangani sendiri,” terang Arya.

Dirinya berharap ke depan bisa ada pengembangan terhadap drone Made in Indonesia. Termasuk dengan agenda ini, perkembangan paradigma pemikiran pilot drone tidak hanya dalam lingkup konsumtif saja.

“Selama ini memang masih konsumtif. Untuk penggunaan pribadi dan kelompok. Ke depan bisa ada drone produksi Indonesia yang bisa difungsikan untuk berbagai macam bidang kehidupan,” tutupnya. (rex/lin)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img