spot_img
Wednesday, July 23, 2025
spot_img

Pelepasan 3.010 Mahasiswa KKN Berdampak UMM, Siap Beri Solusi Masalah Ketahanan Pangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melepas lebih 3000 mahasiswa untuk bertugas melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak, Senin (21/7) lalu. Mereka tersebar di 12 provinsi dan 53 kota/ kabupaten. Dari Sumatera hingga Papua. Pelepasan KKN Berdampak ditandai dengan melepaskan burung-merpati, penyerahan tanaman dan colour run.

Pelepasan burung merpati menjadi simbol dan semangat UMM untuk menjaga lingkungan dan kelestarian bumi. Sementara berbagai tanaman sayur dan buah menjadi cara UMM mendukung program ketahanan pangan.

Kepala LPPM UMM Prof. Dr. Ir. Sutawi, M.P., menyampaikan tahun ini UMM memilih tema ketahanan pangan sebagai fokus utama, yang selaras dengan agenda prioritas nasional. Setiap mahasiswa diwajibkan membawa bibit tanaman sayuran dan buah dalam sistem multikultur. “Harapannya, ini bisa jadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan lokal,” ujar Sutawi.

Di program ini UMM juga menekankan bahwa mahasiswa harus mampu membaca kondisi sosial di wilayah penempatan dan memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan. Dengan menggandeng mitra strategis seperti ATRBPN dan BPS, mahasiswa ditantang untuk memahami langsung persoalan tata ruang, data sosial ekonomi, dan dinamika kebijakan yang berlangsung di masyarakat.

Maka dari itu, rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, M.Si menegaskan pentingnya mahasiswa hadir sebagai agen transformasi, bukan sekadar pelaksana formalitas program. “Sejak dulu, KKN adalah misi mulia. Tapi tantangannya hari ini berbeda. Mahasiswa harus mampu mengenali masalah dengan cara ilmiah dan lintas disiplin. Mereka harus jadi pabrik solusi, bukan pencipta masalah baru,” tegas Nazar.

Egita Dilafebrianti, mahasiswa Teknologi Pangan 2023 yang akan melaksanakan KKN di Desa Karangsono Pasuruan, menyambut positif tema ini. Ia menilai relevansi ketahanan pangan sangat kuat, apalagi sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang mendorong kemandirian pangan desa.

“Kami sudah menyiapkan workshop keamanan pangan, pendampingan izin usaha UMKM, serta pembuatan olahan bergizi untuk balita melalui Posyandu. Tapi kami juga sadar, pelaksanaannya tidak mudah. Diperlukan komunikasi aktif dengan warga dan dukungan dari pihak desa,” ujarnya.

Berangkat dari tantangan tersebut, KKN UMM tahun ini bukan hanya proyek tahunan kampus. Ia menjadi bagian dari eksperimen sosial besar dan sejauh mana perguruan tinggi mampu mempertemukan teori dan realitas, serta menghadirkan mahasiswa sebagai aktor perubahan nyata dalam masyarakat.(imm/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img