MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Yayasan Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar peletakan batu pertama untuk pembangunan komplek kampus baru di kawasan New City Kelurahan Madyopuro, Rabu (25/5). Untuk tahap awal ini, pembangunan diperuntukkan bagi kampus Politeknik Unisma yang selama ini beroperasional di dalam komplek kampus Unisma Jalan MT. Haryono Dinoyo.
Direktur Politeknik Unisma (Polisma) Ana Nuril Achadiyah S.T., M.T mengatakan, sesuai estimasi awal, diperkirakan membutuhkan wakti sekitar 6 bulan untuk pembangunan tahap awal. Secara bertahap, nantinya pada 5 tahun berjalan sudah harus terlihat bagus progres pembangunannya di lahan seluas sekitar 5.000 meter persegi itu.
“Kami dari Polisma sendiri ingin lari sekencang-kencangnya layaknya Unisma saat ini. Kalau Unisma bisa, insya Allah Polisma juga bisa,” tegas Ana kepada Malang Posco Media, usai prosesi peletakan batu pertama.
Dikatakan Ana, Polisma merupakan satu satunya politeknik milik Nahdlatul Ulama (NU). Otomatis, di Polisma inilah jujugan para nahdliyin untuk bisa menimba ilmu di bidang vokasi. Sehingga dalam pembangunan kampus baru Polisma ini, selain ada gedung direktorat, gedung kuliah tiap prodi hingga lapangan olahraga, nantinya juga disiapkan juga fasilitas Teaching Factory (Tefa) sebagai wadah untuk produk yang dihasilkan oleh Polisma.
“Karena politeknik itu harus menghasilkan suatu produk, sehingga produk itu nanti juga ada gedung untuk showroomnya. Sehingga nanti setiap civitas akademika bisa berkolaborasi dengan yang lain atau dengan industri sehingga tidak ada bahasa habis kuliah mengganggur. Harapannya semuanya bisa menjadi seorang entreprenur dan technopreneur tapi berlandaskan aswaja,” jelas Ana.
Di komplek kampus baru ini, diperkirakan bisa menampung sekitar 5 ribu hingga 6 ribu mahasiswa. Selain menambah fasilitas dengan lengkap, Ana mengungkap nantinya juga bakal ada penambahan prodi baru.
“Terkait prodi baru, ada beberapa hal yang tadi diskusi, tapi sesuai tadi saran pak rektor (Unisma) ada prodi skincare, dan satunya lagi kemarin yang didiskusikan adalah rekam medis. Karena kita memiliki rumah sakit, maka bagaimana dari badan penyelenggaran melakukan kolaborasi sehingga hasil lulusan juga bisa langsung terserap,” ungkap Ana.
Sementara itu, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri M.Si mengatakan bahwa pembangunan komplek Polisma ini merupakan semangat dari seluruh jajaran yayasan dan rektorat untuk bagaimana Polisma bisa melakukan lompatan-lompatan sendiri tanpa di bawah kebesaran Unisma. Maka dari itu Unisma sebagai ‘kakak tertua’ akan mendukung Polisma supaya bisa lebih mandiri dan makin besar.
“Ingat ini adalah stimulan lahan setengah hektar ini. Dana Rp 3,5 Miliar juga stimulan. Setelah itu mencari sendiri untuk mengembangkan. Kakak tertua Unisma, sudah ikut berpikir pengembangan Polisma, jadi harus maju. Apalagi semangat Polisma sekarang sudah luar biasa,” tutur Maskuri.
Acara peletakan batu pertama diawali dengan doa oleh tiga kiai besar NU yaitu KH. Alif Khan (Kudusan Malang), KH. Zainul Arifin (PP Syarif Hidayatullah Kepanjen) dan KH. Ikhsan Nur (Pengasuh PP Nurul Hikmah Assalafiyah Poncokusumo). Kemudian untuk prosesi peletakan batu pertama dilakukan oleh tokoh besar NU dan juga pejabat Malang Raya, yakni Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dan Wakil Bupati Didik Gatot Subroto.
Sutiaji mengatakan dengan pengembangan kampus Polisma ini tentu semakin menunujukkan bahwa Malang sebagai kota pendidikan. Terlebih yang sekarang tengah digencarkan adalah kota vokasi. Maka hal ini menjawab bahwa sebenarnya studi terapan harus terus dikuatkan.
“Saya kira ini juga menjawab pengangguran terbuka kita agar bisa berkurang. Pendidikan tidak hanya transfer knowledge tapi juga transfer skill yang juga merupakan pendidikan terapan,” ujar Sutiaji.
Lebih jauh, di Kota Malang sendiri kini tengah dimatangkan model inkubasi sekolah SMK yang nantinya bakal dilakukan di Malang Creative Center (MCC). Diharapkan hal itu nantinya turut mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang yang kini berada di bawah IPM Kota Surabaya. Sutiaji sendiri memuji strategisnya lokasi yang dipilih oleh Polisma, karena Pemkot Malang sendiri tengah mengembangkan kawasan timur Kota Malang tersebut.
“Nanti ini juga ada ketertarikan di wilayah sini untuk pengembangan semacam hotel berbintang sekalian mungkin ada rumah sakit internasional. Ada dua RS internsional, infonya ada RS internasional bedah plastik dan RS ibu dan anak pengembangan dari Unisma. Ini menariknya kan dari Exit Tol Madyopuro hanya 2 menit,” tandasnya. (ian/jon)