MALANG POSCO MEDIA – Namanya aset harusnya menghasilkan. Kalau asetnya diam, harusnya dikelola atau disewakan ke pihak ketiga agar menghasilkan pendapatan. Kalau disewakan, kendali dan kontrol ketat atas perjanjian sewa harus dilakukan. Sebab kalau pengawasan dan kontrol longgar, maka sangat rawan terjadinya penyalagunaan aset.
Kasus dugaan penyalahgunaan aset milik Pemkot Malang di Jalan Dieng Nomor 18 Kelurahan Gadingkasri Kecamatan Klojen yang diduga disulap menjadi restoran makanan Jepang tak boleh terulang lagi. Apalagi sebelumnya juga terjadi dugaan penyalahgunaan aset Pemkot Malang menjadi supermarket. Dua kasus ini harus menjadi trigger atau pemantik untuk mengusut aset-aset Pemkot Malang yang lainnya.
Dua kasus ini harus dikawal sampai tuntas hingga ke Pengadilan. Karena kalau disalahgunakan maka ada kerugian negara yang diakibatkan dari tindakan melawan hukum ini. Dan Pemkot Malang yang memiliki aset ini adalah pihak pertama yang dirugikan. Karena itu, bagian aset daerah harus kembali mendata aset-aset milik Pemkot Malang.
Mana aset-aset yang statusnya disewakan ke pihak ketiga dan mana aset-aset yang berupa lahan tanah alias diam. Aset-aset yang diam pun harus dikawal setiap saat agar tidak terjadi aset Pemkot Malang berpindah tangan atau dikuasai oknum-oknum yang pandai memanfaatkan situasi dan keadaan.
Yang namanya aset bila disalahgunakan, maka itu namanya tindakan koruptif. Mengambil dan mengeruk keuntungan dari aset yang bukan miliknya. Dan tindakan koruptif adalah tindakan melawan hukum dan merugikan keuangan negara. Maka Pemkot Malang harus bersikap tegas, bila menemukan aset-aset yang memang diduga disalahgunakan atau dikuasai pihak yang tidak berwenang.
Ini saatnya Pemkot Malang mengurai kembali aset-aset yang ‘kusut’ atau yang rawan bermasalah. Jangan sampai dibiarkan potensi-potensi penyalahgunaan terjadi. Seperti menyelesaikan satu persatu persoalan pasar di Kota Malang. Aset juga harus dipelototi satu persatu agar penyalahgunaan aset tak terjadi lagi. Kalau menghasilkan, aset harus tetap diawasi, dikontrol dan dijaga secara ketat.(*)
