150 Siswa Terpapar Covid-19
NEW MALANG POS, MALANG – Pembelajaran di Kota Malang kini menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring, menyusul peningkatan kasus Covid-19. Meski bisa mengurangi tingkat penularan Covid-19, namun nyatanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dinilai lebih baik daripada PJJ.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan, karakter anak sudah mulai terbentuk ketika PTM dilakukan beberapa waktu lalu. Sementara PJJ ditengarai sudah mengalami titik jenuh.
“Ibarat membetulkan atau dandani itu pulih lagi. Tapi sekarang sudah di downkan lagi dengan daring lagi,” kata Suwarjana, kemarin.
Selain karakter siswa, orang tua wali siswa juga banyak yang tetap menginginkan PTM meski dilakukan terbatas. Suwarjana menyebut sekitar 80 persen orang tua yang berharap dilakukan PTM lagi.
Banyak hal yang perlu diperhatikan ketika ingin PTM digelar kembali. Tetapi kini pihaknya juga masih mematangkan lagi skemanya bila memang dimungkinkan kembali mengadakan PTM. Salah satunya skema 50 persen.
“Nanti akan kita bikin cara juga, misalkan tatap muka 50 persen, ya nanti 50 persen tapi yang masuk 100 persen. Masuk jam 7 sampai jam 11. Selanjutnya, jam 11 sampai 12.00 istirahat disemprot menggunakan disinfektan. Jam 12 sampai jam 15 masuk yang separuhnya lagi,” bebernya.
Bila nantinya bisa digelar kembali PTM, Suwarjana meminta agar semua pihak bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Tidak cukup itu saja, tapi juga mengurangi kegiatan di luar yang berinteraksi dengan banyak orang.
“Supaya masyarakat tahu pentingnya tatap muka, PTM ini masih satu-satunya jalan untuk pembelajaran yang efektif,” tuturnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini ada sekitar 150 siswa yang telah terpapar Covid-19. Beruntung sebagian besar tidak bergejala dan sebagian lagi bergejala ringan. (ian/aim)