MALANG POSCO MEDIA– Tanggal muda jelang lebaran, pusat perbelanjaan di Kota Malang mulai diserbu pembeli. Arus lalu lintas pun macet.
Beberapa pusat perbelanjaan yang mulai ramai di antaranya Malang Town Square (Matos). Marketing Communication Manager Matos, LR Sasmitha mengatakan kepada Malang Posco Media, Minggu (2/4) kemarin, terjadi peningkatan pengunjung. Selain karena waktu libur, sejumlah pengunjung memilih berbelanja kebutuhan lebaran lebih awal.
“Karena sudah mulai normal seperti biasa ya, jadi pengunjung juga mengalami peningkatan. Di minggu-minggu ini diperkirakan akan ada peningkatan pengunjung. Selain itu kebanyakan dari mereka lebih memilih berbelanja di awal, takutnya jika mendekati lebaran akan lebih padat,” jelasnya.
Ia memperkirakan pengunjung pada Minggu (2/4) kemarin bisa mencapai 12 ribu orang. Terhitung traffic mulai dari pagi hingga siang hari. Mereka kebanyakan memadati beberapa store pakaian dan keperluan sehari-hari.
“Paling padat di store-store pakaian seperti Matahari dan yang lainnya untuk mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Tak kalah juga di store keperluan sehari-hari seperti Hypermart juga terlihat cukup padat,” kata dia.
Puncak kepadatan pengunjung diperkirakan terjadi mulai minggu ketiga Ramadan hingga menjelang Idul Fitri. Mengantisipasi hal itu, dia mengatakan tim manajemen mall telah mempersiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan.
“Antisipasi membeludaknya pengunjung, kami sudah menambah personel untuk memberikan kepuasan pelayanan. Seperti keamanan, kebersihan dan sebagainya. Untuk parkiran sudah ada parkiran timur yang siap menampung kendaraan pengunjung,” terangnya.
Promo-promo spesial juga digencarkan untuk menarik pelanggan selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023. Di era yang semakin canggih, persaingan penjualan dengan online shop juga cukup tinggi.
“Kami sudah koordinasikan kepada para tenant untuk bisa memberikan promo-promo spesial, mulai dari potongan harga, tebus murah, hingga diskon. Ini bisa menarik pelanggan. Karena persaingan juga semakin ketat,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu pusat perbelanjaan pakaian di Kota Malang, Trend Shop yang berlokasi di Jalan SW Pranoto, Klojen Kota Malang juga ramai pengunjung. Staff karyawan Trend Shop, Angga Firdaus mengatakan Ramadan tahun ini mengalami peningkatan pengunjung.
“Peningkatannya cukup sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Setiap hari 20 ribu pengunjung mendatangi toko kami. Kebanyakan mereka mencari keperluan untuk lebaran,” katanya.
Pengunjung kebanyakan membeli kemeja, batik, baju muslim serta celana jeans chinos untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri. Mengantisipasi adanya lonjakan pengunjung, pihaknya telah menyiapkan stok khusus selama Ramadan.
“Kami selalu restock untuk keperluan Ramadan tahun ini. Melihat antusias masyarakat juga tinggi untuk berbelanja kebutuhan-kebutuhan menyambut lebaran,” tandasnya.
Volume kendaraan di Kota Malang juga mendadak mengalami peningkatan Minggu (2/4) kemarin. Beberapa ruas jalan di pusat kota, terpantau padat dan sempat terjadi kemacetan. Misalnya di sekitar kawasan Alun-Alun, Jalan Majapahit dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menjelaskan, terjadinya peningkatan volume kendaraan ini karena terjadinya peningkatan arus kendaraan menuju pusat perbelanjaan.
“Arah yang menuju Ramayana, Trend, Matahari, ini kan memang banyak yang jadi tujuan, selain MOG. Istilahnya banyak dari pinggir kota yang mengarah ke Ramayana dan seterusnya,” jelas Jaya, sapaan akrab Widjaja Saleh Putra.
Peningkatan volume kendaraan itu, dikatakan Jaya terpantau di ATCS dan terekam di CCTV. Menurut dia dari hasil pantauan itu, ada juga faktor lain yang memengaruhi terjadinya kemacetan kemarin. Di antaranya yakni adanya penyeberangan liar yang ada di sekitar Jalan Merdeka Timur.
Sebab kata Jaya, penyeberangan yang dibantu dan dilakukan oleh seseorang ini justru melambatkan arus kendaraan karena menyeberangkan orang dengan cara satu per satu. Tidak dengan berkelompok sekaligus karena diduga ada motif keuntungan rupiah yang lebih banyak untuk menyeberangkan orang satu per satu.
“Dilihat dari CCTV penyebrangan di situ yang akhirnya jadi melambat. Apalagi di situ ada Ramayana, Matahari dan Trend. Sebenarnya kami sudah pernah peringatkan dan ya kami sayangkan ini terjadi lagi,” tukasnya.
Kemudian Jaya memastikan, kemacetan kemarin tidak ada gangguan dari pelanggaran parkir yang ada di sekitar kawasan tersebut. Sebab pihaknya sudah bersepakat dengan juru parkir untuk melakukan penataan. Begitu juga dengan PKL, pihaknya bersama instansi terkait sudah menindak tegas sehingga tidak ada PKL di seputaran Alun-Alun. Hal ini juga terpantau di CCTV.
“Kami buat tidak bisa parkir seperti sebelumnya, misalnya dulu parkir dua lajur, sekarang tidak boleh. Jadi kalau gangguan parkir, Insya Allah kami sudah ada kesepakatan. Kami tegur terus, kami datangi, pendekatan-pendekatan, akhirnya mereka juga sudah taat. Artinya mereka taat pemerintah, bukan ke aparat atau seorang Wijaya ini,” tegasnya.
Menyikapi kemacetan ini, Jaya menyampaikan pihaknya bakal menambah personelnya ketika hari libur. Yang menjadi fokus adalah antisipasi peningkatan volume kendaraan ketika weekend.
“Kami akan turunkan dan perbanyak personel di lokasi membantu kelancaran arus lalu lintas. Paling tinggi memang di weekend. Fokusnya Jumat setelah Salat Jumat sampai Minggu siang,” pungkasnya. (adm/ian/van)