spot_img
Tuesday, February 4, 2025
spot_img

Pemberangkatan KSM UNISMA Tahun 2025, Mahasiswa Siap Jadi Inovator di Masyarakat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Universitas Islam Malang (UNISMA) kembali memberangkatkan mahasiswanya untuk program Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik. Senin (3/2) kemarin, sebanyak 933 mahasiswa diberangkatkan. Mereka siap melaksanakan tugas di 21 desa yang ada di Kabupaten Malang. Tema KSM kali ini : Bersama Masyarakat Mewujudkan Kampung Sejahtera yang Berkelanjutan.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma, Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, M.P mengatakan, mahasiswa KSM membawa inovasi ke tengah masyarakat. Mereka telah dibekali kompetensi keilmuan dan keterampilan. Sesuai dengan bidang ilmunya. “Tugas mereka menggali potensi yang ada di desa dan mengembangkannya. Sehingga memberi dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat secara berkelanjutan,” katanya.

-Advertisement-

Tahun ini ada perubahan SK Rektor untuk program KSM. Biasanya mahasiswa bisa mengambil KSM setelah mencapai 100 SKS. Namun mulai tahun ini cukup 80 SKS mbahas sudah bisa memprogram KSM. Sehingga jumlah mahasiswa KSM kali ini lebih banyak dari periode semester ganjil sebelumnya.

Mereka bertugas selama enam minggu di desa. Tugas KMS ini nantinya diakui dan direkognisi menjadi 3 SKS. Satu kelompok terdiri dari 10 sampai 11 mahasiswa. Satu desa ada sekitar empat kelompok.

Prof Woro mengungkapkan, dalam satu kelompok terdiri dari beberapa mahasiswa lintas prodi. Supaya ada saling penguatan satu sama lain. Sebab kebutuhan desa juga beragam. Dan ada banyak problem di berbagai sektor yang harus dibantu. “Sehingga perlu adanya kolaborasi mahasiswa dari berbagai prodi. Dengan begitu mahasiswa juga dapat mengeksplorasi dan mengamalkan ilmunya sesuai dengan kompetensi masing-masing,” terangnya.

Malang Posco Media
SIMBOLIS: Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi, Ph.D., M.Pd memakaikan atribut kepada salah satu peserta KSM.

Dia menegaskan, bahwa keberadaan mahasiswa di desa bukan untuk setor tenaga atau uang. Tetapi menggali potensi desa. Mahasiswa membawa inovasi untuk mengembangkan potensi yang ada di desa. “Mereka bukan kuli yang hanya dibutuhkan tenaganya. Tetapi memberikan sumbangsih pemikiran berupa inovasi, karya dan ide-ide hebat yang dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.

Karena itu sebelumnya, mahasiswa melakukan survei. Sehingga mereka sudah punya pandangan sebelum terjun langsung. Misalnya ada potensi UMKM. Mahasiswa dapat membantu dari sisi inovasi produk, kemasan, sertifikasi halal hingga pemasaran berbasis digital. “Sehingga saat ditinggal mahasiswa masyarakat lebih produktif dan sudah bisa mandiri,” imbuhnya.

Selain itu, mahasiswa KSM akan banyak menghadapi tantangan. Sebagai mahasiswa Unisma mereka pun harus siap. Apalagi selama dua minggu mereka berpuasa Ramadhan di lokasi KSM. Kebutuhan masyarakat terkait kegiatan keagamaan harus bisa dibackup. Seperti menjadi imam salat tarawih, tadarus quran dan sebagainya. “Meskipun itu bukan program utama. Namun mahasiswa harus siap,” imbuhnya.

Selain di Kabupaten Malang, LPPM Unisma juga memberangkatkan satu kelompok mahasiswa KSM ke Thailand. Mereka berangkat lebih dulu. Disana kelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran ini berkolaborasi dengan mahasiswa yang tergabung di Volunteer Spirit Association (VSA). Kerjasama dengan dejavato Foundation. (imm/adv/udi)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img