MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pembongkaran pagar taman Alun-alun Tugu Kota Malang menjadi polemik di tengah masyarakat. Banyak masyarakat yang beranggapan pembongkaran pagar Alun-alun Tugu belum urgent. Anggaran Rp 3,6 miliar harusnya bisa untuk menyelesaikan persoalan kota yang belum juga tuntas, seperti pembebasan lahan di Jalan Ki Ageng Gribig, penanganan banjir, jalan berlubang dan lainnya.
Hal itu juga diamine anggota DPRD Kota Malang Dapil Klojen, Arief Wahyudi. Menurutnya, taman Alun-alun Tugu masih sangat bagus dan indah. Tidak perlu harus dirombak total, apalagi dengan membongkar pagar taman. Banyak prioritas persoalan kota yang harusnya lebih dulu ditangani dengan anggaran pemerintah yang terbatas.
“Saya kira taman Alun-alun Tugu cukup dengan biaya perawatan taman saja. Karena masih banyak kebutuhan primer untuk masyarakat Kota Malang,” kata Arief.
Diakuinya, di tengah masyarakat banyak menjadi perbincangan dan diskusi yang panjang terkat rencana Pemkot Malang membongkar pagar taman Alun-alun Tugu. Anggaran yang besar bisa dijadikan prioritas kebutuhan yang mendesak untuk masyarakat. Saat ini, masyarakat sering meminta agar segera dilakukan perbaikan jalan-jalan yang belum teraspal, termasuk yang masih berlubang. Belum lagi, di tengah pemulihan ekonomi bisa mensuport pemulihan UMKM yang lebih cepat.
“Untuk revitalisasi taman Alun-alun Tugu nanti sajalah, ketika masyarakat sudah tidak lagi mengeluh atas kebutuhan primernya,” terangnya.
Anggaran Rp 3,6 miliar terdiri dari dua, Rp 1,5 miliar untuk pelebaran pedestrian dan pembongkaran tembok. Rp 2,1 miliar akan digunakan untuk mempercantik Alun-Alun Tugu. (ian/aim)