MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Lapas Lowokwaru Kota Malang, kemarin pagi heboh. Ini setelah salah satu warga binaan ditemukan tewas gantung diri di ruang tempat penyimpanan alat bekerja atau bawah pos menara tengah Utara. Yakni Agus Widodo, 48, warga Dukuh/Desa Pamotan, Kecamatan Dampit. Dia menggantung dengan menggunakan tali tampar warna biru.
Informasi yang didapat Malang Posco Media, Agus bersama warga binaan lainnya melakukan bersih – bersih di lahan pertanian. Diduga saat itulah, dia nekat bunuh diri. Perbuatannya ini diketahui warga binaan lain yang hendak mengembalikan alat – alat pertanian, sekitar pukul 09.20. Dia melihat korban sudah tergantung menggunakan tali tampar plastik warna biru.
Kepala Lapas Lowokwaru Malang, Heri Azhari mengatakan, penemuan warga binaan yang tewas gantung diri ini langsung dilaporkan ke petugas jaga. “Kami juga menghubungi Polsekta Blimbing untuk tindak lanjut kejadian tersebut. Mereka datang dan mengecek kondisi tubuh korban. Hasilnya, tidak ada tanda – tanda kekerasan, dan menurut dokter lapas juga, murni bunuh diri,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsekta Blimbing, Kompol Yanuar Rizal Ardianto menegaskan bahwa korban murni bunuh diri. “Ini dari hasil pemeriksaan sementara karena informasi yang kami dapat, tidak ada tanda – tanda korban depresi. Jadi cukup mengagetkan warga binaan. Kami juga menghubungi keluarganya untuk pengurusan jenazah,” ungkap dia.
Agus Widodo sendiri merupakan narapidana kasus pembunuhan terhadap Suliani, 40, istrinya sendiri. Pembunuhan itu, dilatarbelakangi kekesalan terhadap korban yang mengatakan ibu pelaku adalah pelacur. Motif ini terbongkar setelah polisi mengungkap siapa pembunuh Suliani yang jasadnya ditemukan di sebuah ladang pohon sengon, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Jumat (3/4) pagi.
Dia yang sudah memendam kekesalan itu, terdorong untuk menghabisi nyawa istrinya. Agar tidak dicurigai, pria yang divonis 10 tahun penjara itu berpura – pura mengajak korban mendatangi orang pintar untuk meminta bantuan penjualan tanah mereka. Sampai di TKP, pelaku berpura – pura buang air kecil. Kemudian menemukan sepotong kayu sengon dan memukulkan ke arah kepala korban sebanyak dua kali.
Saat Suliani roboh, Agus Widodo langsung mencekik leher korban hingga meninggal. Tidak ingin perbuatannya terbongkar, pelaku menyeret tubuh korban menjauhi jalan setapak hingga sejauh kurang lebih 30 meter. Jasad Suliani diletakkan di bawah tanaman tebu dan ditutup dengan jaket dan ditinggalkan. (rex/mar)