.
Saturday, December 14, 2024

Pemerintah Lanjutkan Penyaluran Bantuan Beras untuk 21,353 Juta KPM hingga Akhir Tahun 2023

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Pemerintah akan melanjutkan penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hingga Oktober, November, dan Desember 2023.

“Sehingga nantinya bantuan ini dapat menjadi bantalan sosial bagi masyarakat berpendapatan rendah untuk menjaga daya beli dan upaya pengendalian inflasi pangan, dimana kita akan menghadapi momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024,” kata Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa (25/7).

Menurut Arief, tambahan bantuan pangan beras tersebut telah diputuskan berdasarkan hasil rapat terbatas tentang Peningkatan Produksi dan Hilirisasi Produk Pangan pada tanggal 10 Juli 2023. Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melanjutkan program penyaluran bantuan pangan beras berdasarkan usulan dari Badan Pangan Nasional.

Penyaluran bantuan beras ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang telah sukses menyalurkan bantuan pangan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan total bantuan beras mencapai 640 ribu ton pada tiga tahap sebelumnya, yaitu pada bulan Maret, April, dan Juni 2023.

Besarannya tetap sama seperti bantuan sebelumnya, yaitu 10 kg beras per penerima, dan akan digelontorkan dalam tiga tahap, sehingga setiap KPM akan menerima total 30 kg beras. Bantuan ini berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.

Arief menyatakan bahwa penyaluran bantuan pangan pada akhir tahun 2023 akan berdampak positif terhadap penguatan daya beli masyarakat dan pengendalian inflasi. Pemerintah juga berhati-hati terhadap potensi kenaikan permintaan bahan pangan selama periode Natal dan Tahun Baru, sehingga kenaikan tersebut harus diantisipasi agar tidak menyebabkan lonjakan harga pangan.

Arief juga mengatakan akan terus memacu Perum Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras guna menambah stok melalui pengadaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Kendati demikian, ia menegaskan prioritas pengadaan beras berasal dari produksi dalam negeri.

“Bapak Presiden Jokowi telah memerintahkan agar di akhir tahun 2023 nanti kita masih memiliki stok sekitar 1,2 juta ton untuk dibawa (carry over) ke tahun 2024, sehingga kita bisa lebih baik dalam melakukan langkah-langkah antisipasi stabilisasi pasokan dan harga pangan, untuk itu perencanaannya telah kami siapkan dengan baik,” tutur Arief. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img