MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bencana banjir bandang ataupun longsor yang terjadi di kawasan Malang Selatan, minggu lalu menjadi atensi besar Pemkab Malang. Wabup Malang, Didik Gatot Subroto kembali meninjau wilayah yang terkena bencana termasuk melakukan asesmen, kemarin. Yakni di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading. Di sana, dia meninjau tiga dusun lokasi sekaligus.
Mulai Dusun Krajan 2, Dusun Sukomaju A, Dusun Sukomaju B. Di Sukomaju A, ada beberapa titik yang parah masuk RW10, yaitu di RT22, RT25, RT26 dan RT27. Didik, sapaan akrab Wabup juga diajak mendatangi rumah Subari, salah satu warga yang sebagian rumahnya tertimbun longsor. Kepada mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu, Subari mengaku keluarganya trauma karena longsor itu.
“Di rumah ini ada lima anggota keluarga. Waktu kejadian semua ada di rumah. Tiba – tiba, saja terdengar suara gemuruh. Setelah saya lihat, bagian belakang rumah tertimbun longsor,” tutur Subari. Melihat ini, Didik lantas melihat detail permasalahan yang terjadi. Termasuk sungai yang menjadi pertemuan Kedung Ondo dan Sungai Kalisat yang menjadi penyebab titik permasalahan bencana banjir di Desa Lebakharjo.
“Ini yang menjadi permasalahan. Kalau salah satu debit airnya tinggi, sedangkan yang satu lagi airnya tidak dapat mengalir, meluber ke area permukiman. Segera kita koordinasikan dengan Dinas Pengairan Provinsi Jatim,” ungkap dia. Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno menambahkan, ada puluhan fasilitas umum yang terdampak akibat banjir bandang pekan lalu.
Selain itu juga ada 654 rumah warga yang terendam banjir. “Lima sekolah ikut terendam banjir. Paling parah di SDN 2 Lebakharjo. Air merendam perpustakaan sehingga banyak buku yang basah dan tidak bisa terpakai lagi karena rusak,” tegas dia. Sedangkan untuk persawahan, ada 350 hektar sawah yang kebanjiran. “Kalau ditotal sekitar Rp 2 miliar kerugiannya,” tegas Sumarno.
Sementara itu, di tempat lain, Bupati Malang, HM. Sanusi juga mendatangi para korban bencana di Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo. Dia memberikan bantuan sembako kepada warga yang tinggal di sana. “Semoga, peristiwa seperti ini tidak terulang, dan bantuan yang diberikan tersebut, dapat meringankan beban masyarakat,” ujar Sanusi. (ira/mar)