.
Monday, December 16, 2024

Pemkab Beli Ambulans untuk Pekerja Migran Indonesia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pemkab Malang akan membeli satu unit ambulans khusus kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga. Rencana itu disampaikan Bupati Malang, HM Sanusi saat memberi sambutan pada kegiatan Sosialisasi dan Pelayanan KB bagi calon PMI di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (25/7).

“Bila ada PMI yang meninggal dunia atau sakit, atau juga keluarganya yang sakit, tidak bingung lagi dengan ambulan. Nanti dibelikan ambulan khusus PMI,” kata Sanusi. Dia mengatakan operasional ambulan tersebut dipegang oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang.

“Tinggal menghubungi Disnaker bila membutuhkan,” ucapnya. Sanusi sendiri mengaku sangat memperhatikan keberadaan PMI. Mereka, menurut orang nomor satu di Pemkab Malang ini adalah pahlawan devisa negara. “Perhatian kami kepada PMI tidak kurang-kurang. Selain pembinaan dan pelatihan, ada juga sisi kesehatan seperti layanan KB ini,’’ ucapnya.

Dia mengatakan bagi calon PMI yang akan berangkat akan mendapatkan pelayanan KB gratis. Tujuannya agar mereka tidak hamil saat akan berangkat ataupun berada di negara tujuan. “Kalau hamil ya tidak bisa berangkat. Begitu juga di negara tujuan, tidak boleh hamil. Itu sudah ada aturannya,” tegasnya.

Itu sebabnya, menurut dia, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Malang memfasilitasi pelayanan KB gratis. Kepala Dinas PPKB Kabupaten Malang, Aniswaty Azis menyebutkan kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama dinasnya dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang.

Selain itu, adapula Dinas Kesehatan Kabupaten Malang serta Bank Jatim Cabang Kepanjen. Kegiatan ini diikuti oleh 500 peserta. Terdiri dari calon PMI dan pendamping PMI. “Tujuan kegiatan ini adalah menambah peserta KB aktif, serta menekan jumlah angka unmet need. Unmet Neet ini adalah warga yang harusnya ber-KB tapi tidak ber-KB,” kata Anis.

Anis menjelaskan di Kabupaten Malang peserta KB aktif sebanyak 431. 323. Mereka terbagi dengan penggunaan alat kontrasepsi dengan bentuk pil, kondom, IUD Inplan, MOP dan MOW. “Jadi kalau peserta KB nya turun, maka jumlah unmet need  pun meningkat. Ini yang kita cegah,” tutupnya. (ira/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img