MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkab Malang akhirnya menghapus empat sekolah dasar (SD). Yaitu SDN 5 Wonokerto Bantur, SDN 3 Gadingkulon Dau, SDN 2 Jeru Turen dan SDN 5 Tumpakrejo Gedangan. Penghapusan empat SD tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Drs, Suwadji, SIp.
Menurutnya, penghapusan empat SD tersebut karena beberapa faktor. Pertama adalah minimnya siswa yang sekolah, dan kedua karena kondisi gedung sekolah yang rusak parah. “Sesuai arahan bapak bupati, sekolah yang minim siswa dilakukan merger. Kami sudah melakukan. Ada empat SD yang sudah merger,” terangnya.
“Siswa dan gurunya kami gabungkan ke sekolah-sekolah negeri yang jumlah siswanya lebih banyak,” kata Suwadji. Dia merinci, siswa dan guru SDN 5 Wonokerto Bantur dipindah ke SDN 3 Rejosari Bantur. Sedangkan guru dan siswa SD 3 Gadingkulon Dau, dipindahkan ke SDN 1 Sumbersekar dan SDN 2 Mulyoagung Dau.
Sementara, siswa dan guru SDN 2 Jeru Turen, digabung ke SDN 1 Jeru, SDN 2 Tanggung atau SDN 1 Tanggung. Sedangkan, guru dan siswa SDN 5 Tumpakrejo Gedangan, dipindah ke SDN 3 Tumpakrejo 5 Gedangan dan SDN 2 Srigonco Bantur. “Kami memberikan opsi kepada siswa dan guru untuk sekolah tujuan mereka pindah,” ujarnya.
Dia mengatakan opsi atau pilihan sekolah diberikan karena pertimbangan jarak. “Sejatinya ada enam sekolah yang dihapus. Tapi dua sekolah ini menolak, karena sekolah lain jaraknya sangat jauh. Yaitu SDN 3 Pajaran Poncokusumo dan SDN Tumpakrejo 10 Kalipare. Kami memberi syarat kalau tidak mau dihapus,” ungkapnya.
Yakni, saat PPDB nanti, jumlah siswa yang sekolah lebih banyak, meningkatkan fasilitas, serta sarana sekolah dan memberikan prestasi. Suwadji menjelaskan proses penghapusan sekolah ini sendiri sudah berjalan sejak beberapa bulan terakhir. “Empat sekolah yang dihapus, tidak lagi menerima siswa baru,” tegas dia
Penghapusan sekolah dikatakan Suwadji bukan kali pertama ini dilakukan. Tapi beberapa tahun lalu juga pernah dilakukan. Yaitu salah satunya di Kecamatan Lawang. “Pertimbangan utamanya adalah sarana tempat belajar. Saat gedungnya rusak dan siswanya minim, maka akan rugi jika diperbaiki. Langkah paling efektif adalah digabungkan,” tambahnya. (ira/mar/mpm)