Malang Posco Media – Pemerintah Kabupaten Malang menambah 100 tempat tidur untuk isolasi terpadu. 100 tempat tidur itu di tempatkan di sembilan Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang dan RSUD Ngantang.
“Tambahan ini disiapkan untuk mengantisipasi jika ada warga yang terpapar Covid-19 dengan tanpa gejala klinis maupun gejala klinis ringan,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.
Dengan adanya tambahan, maka total tempat tidur untuk isolasi terpadu jumlahnya 394. Dikatakan Arbani sebelumnya Pemkab Malang hanya menyiapkan dua tempat untuk isolasi terpadu. Yaitu di Rusunawa ASN dengan total 94 tempat tidur dan RSJ dr Radjiman Wediodiningrat dengan total 200 tempat tidur.
Dia pun mengaku jika tidak semua warga terpapar Covid-19 ini ditempatkan di tempat isolasi terpadu. Mereka yang ditempatkan di tempat isolasi terpadu adalah warga yang terpapar Covid-19 dengan penyakit bawaan, atau komorbit.
“Baik mereka yang memiliki gejalan klinis maupun tidak, yang komorbit dirawat di isoter. Termasuk warga, yang mana ada keluarganya di rumah memiliki penyakit bawaan dan tidak memiliki tempat isolasi, mereka juga wajib isoter,’’ kata mantan Direktur RSUD Lawang ini.
Dia mengatakan memprioritaskan warga yang memiliki penyakit bawaan karena mereka sangat rentan. Sehingga saat kondisi pasien drop, mereka pun bisa dengan cepat dirujuk ke rumah sakit.
“Karena diisoter pengawasannya dilakukan secara langsung oleh para nakes. Perkembangan kesehatannya terus dipantau. Sehingga saat mereka ada keluhan, langsung ditangani,’’ tambahnya.
Selain itu Arbani juga mengatakan yang menentukan orang tersebut dibawa ke tempat isoter atau tidak adalah Muspika dan Nakes masing-masing kecamatan.
“Jadi begitu ada warga terpapar, kami langsung melakukan tracing dan testing kepada warga yang kontak erat dengan pasien. Disini ada pendataan, termasuk nakes akan menanyakan apakah yang bersangkutan memiliki komorbit atau tidak, sehingga akan mudah melakukan penanganan,’’ tambahnya.
Sementara ini, Arbani juga mengatakan tempat tidur tambahan yang disediakan beberapa sudah digunakan. Dan dia bersyukur, karena mereka yang dirawat di isoter banyak yang sembuh.
“Ini juga menjadi imbauan ya, kepada warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Terutama untuk warga yang memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit bawaan harus hati-hati, harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan,’’ urai mantan Plt Direktur RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang ini.
(ira/jon)