spot_img
Thursday, April 24, 2025
spot_img

Pemkot Anggarkan Pembelian Drone Tanam Padi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kota Malang siap memasuki era baru pertanian. Meski dikenal sebagai wilayah perkotaan dengan lahan sawah terbatas, Pemkot Malang berkomitmen meningkatkan produktivitas padi dengan mengadopsi teknologi canggih berupa drone pertanian.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, usai mengikuti tanam padi serentak bersama 14 daerah lain dan Presiden RI melalui zoom meeting dan tanam padi di Lowokdoro Kota Malang, Rabu (23/4) kemarin.

-Advertisement- HUT

“Teknologi ini akan sangat membantu mengurangi beban kerja tenaga manusia. Apalagi banyak petani milenial yang antusias. Ini peluang besar untuk kita kembangkan di Kota Malang,” ujar Wahyu.

Wahyu menjelaskan, teknologi drone untuk pertanian ini terbukti sukses di beberapa daerah, salah satunya di Sumatera Selatan. Di wilayah tersebut, drone mampu menebar benih padi di lahan 25 hektare hanya dalam satu hari. Bandingkan dengan metode konvensional yang membutuhkan waktu hingga 25 hari untuk tiga hektare.

“Teknologi ini juga bisa digunakan untuk pengaturan air dan sistem irigasi. Dampaknya bukan hanya mempercepat masa tanam, tapi juga bisa meningkatkan hasil panen secara signifikan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi, menyatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan usulan pengadaan drone melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2025.

“Kami targetkan empat unit drone untuk empat kecamatan. Saat ini, lahan sawah potensial di Kota Malang seluas 958 hektare, dengan 788 hektare ditanami padi dan dikelola sekitar 2.000 petani,” jelas Slamet.

Tak hanya mengandalkan teknologi, strategi percepatan juga dilakukan lewat penggunaan benih unggul BK Pro dari Situbondo yang masa tanamnya hanya 75 hari—jauh lebih singkat dibanding benih biasa yang bisa mencapai 105 hari.

“Dengan benih unggul ini, potensi produktivitas bisa meningkat hingga 11 ton per hektare. Kita optimis bisa memaksimalkan hasil pertanian meski lahan terbatas,” tandasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img