spot_img
Monday, May 6, 2024
spot_img

Pemkot Batu Sambut Baik Bus Surabaya–Batu, PT Bagong Dukung Penuh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Wacana Pemprov Jatim mewujudkan angkutan kelas bisnis untuk rute Surabaya – Batu mendapat sambutan baik dari Pemkot Batu. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, Hendri Suseno.

“Tentunya kami akan sengat senang sekali jika ada wacana rute bus dari Surabaya – Batu. Ini akan semakin memudahkan wisatawan berlibur ke Kota Batu dengan biaya transportasi yang lebih murah,” ujar Hendri kepada Malang Posco Media.

Tidak hanya itu, dengan adanya bus Surabaya – Batu, lanjut Hendri, akan semakin mengurangi volume lalin khususnya kendaraan pribadi yang masuk ke Kota Batu. Sehingga akan menekan angka kemacetan di Kota Batu.

“Bahkan nantinya penumpang yang turun di terminal Kota Batu juga akan disuguhkan dengan pusat perbelanjaan tradisional Pasar Induk Among Tani Batu. Artinya penumpang akan memiliki opsi untuk berkunjung dan berbelanja di Balai Kota Among Tani sebelum berwisata,” bebernya.

Dengan adanya trayek tersebut, Hendri optimis akan banyak masyarakat yang memanfaatkan. Apalagi jika fasilitas bus VVIP atau eksekutif atau sleeper bus yang akan membuat penumpang atau wisatawan lebih nyaman.

“Sehingga dengan fasilitas bus yang super nyaman tersebut akan membuat nyaman wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Serta Terminal Kota Batu tidak hanya digunakan untuk transit saja, tetapi sebagi tempat pemberhentian wisatawan,” harapnya.

Sebelumnya disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Jatim Dr. Nyono ST MT kepada Malang Posco Media (MPM) bahwa rute bus Surabaya – Batu akan segera direalisasikan tahun ini.

Dikatakan Nyono, berbagai persiapan telah dilakukan untuk menunjang rencana pembukaan trayek baru Surabaya – Batu. Karena secara teknis dan non teknis banyak sekali instrumen yang harus dimatangkan.

Sehingga, lanjut Nyono, saat diluncurkan nanti bus rute Surabaya – Batu ini langsung bisa diterima dan diminati masyarakat di Jatim yang ingin mendapatkan kemudahan angkutan ke kota wisata Batu.

“Studi kelayakan secara teknis sudah kita lakukan. Tetapi masih akan kita lanjutkan lagi secara komprehensif bersama stake holder terkait,” rinci Nyono yang siang itu didampingi Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Jatim Ainur Rofiq SH, MH.

Lebih lanjut, dengan adanya trayek ini masyarakat akan memiliki opsi menggunakan bus untuk transportasi Surabaya –  Batu. Sehingga biaya yang dikeluarkan akan lebih murah.

“Kalau ada bus dengan trayek langsung dari Surabaya ke Batu maka dua masalah bisa teratasi. Cukup naik satu bus dari terminal Purabaya langsung turun di terminal Batu,” kata Nyono dengan menyebutkan dari terminal Batu menuju semua lokasi wisata di Batu masyarakat telah disiapkan feeder dan angkutan kota yang selama ini sudah beroperasi di Batu.

Nantinya untuk kendaraan yang akan beroperasi sejumlah 12 unit bus di rute Surabaya-Batu ini. Terbatasnya jumlah ini bukan karena tidak ada armada tetapi lebih karena pertimbangan pasar di awal-awal meluncurnya trayek Surabaya-Batu.

“PO Restu, PO Bagong, PO Tentrem, PO Menggala, PO Pelita dan beberapa perusahaan juga ingin masuk di trayek baru ini,” rinci Nyono dengan menyebutkan nantinya dari Surabaya menuju Batu bus tidak boleh menaikkan penumpang. “Tetapi boleh menurunkan penumpang,” imbuhnya.

Sementara itu pelaku usaha di bidang otobus, Budi Susilo mendukung penuh rencana pembukaan trayek Surabaya Batu, meski diakui juga pihaknya hingga kini masih meraba raba untung ruginya. Budi Susilo yang merupakan Direktur Utama PT Bagong Dekaka Makmur ini berharap trayek Surabaya Batu bisa menjadi pilihan masyarakat yang ingin berwisata di Kota Batu.

“Secara bisnis proses memang ada sisi pelayanan masyarakat. Dari segi profit, kami belum tahu seperti apa. Tapi target di weekend untuk wisata ini bagus. Jadi menurut kami, ini terobosan yang bagus,” terang Budi kepada Malang Posco Media.

Yang pasti, Budi menyebut trayek Surabaya Batu ini dipastikan dia tarif yang diberlakukan tetap bisa terjangkau oleh masyarakat. Ia memperkirakan, tarif bisa berkisar Rp 35 ribu dan maksimal Rp 40 ribu.

“Dari segi bisnis, harus dapat income. Tapi tarifnya kami sepakat jangan memberatkan masyarakat. Kalau untuk tujuan Batu memang non ekonomi, perlu AC dan fasilitas lain. Dengan luasan (Kota Batu) yang tidak terlalu besar, maka manuver sulit untuk bus besar. Jadi memang nanti kami gunakan bus kecil,” sebut dia.

Jika nantinya trayek ini telah dibuka, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah armada untuk trayek tersebut. Ia berharap armada bus Bagong bisa melayani masyarakat dengan cepat dan nyaman.

“Kira kira ada 12 sampai 16 kendaraan. Itu nanti dengan ‘headway’ (jarak antar bus) sekitar per 30 menit. Sehingga nanti penumpang itu tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu cepat menunggu bus kami,” tandasnya. (ian/eri/jon)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img