MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang telah menyalurkan Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada 185 warga berpenghasilan rendah. Penyerahan simbolis bansos ini dilakukan pada Senin (11/9) kemarin, di Balai Kota Malang.
Salah satu penerima manfaat, Akhmad Ihwan, menyatakan kebahagiannya. Warga dari Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun ini mengakui bahwa rumahnya membutuhkan perbaikan serius, mulai bagian atap maupun pondasi rumahnya.
“Alhamdulillah, saya sangat senang. Semua bagian yang perlu diperbaiki, pondasi, atap, banyak. Pekerjaannya dilakukan oleh tukang dan kuli. Total biaya material sekitar Rp 17,5 juta. Selain itu, ada tambahan Rp 2,5 juta untuk tukang dan kuli,” papar Ihwan saat menerima secara simbolis kemarin.
Wali Kota Malang, Sutiaji, secara langsung memberikan bantuan ini dan menekankan bahwa Pemkot Malang sangat memperhatikan kebutuhan akan rumah layak huni bagi warga Kota Malang. Ia menjelaskan pemberian Bansos RTLH saat ini menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemkot Malang berusaha untuk mengelola bantuan ini agar dapat dirasakan manfaatnya secara merata di seluruh wilayah.
“Memang banyak di Sukun yang menjadi sasaran. Ini telah melalui proses panjang, termasuk penelitian dan peninjauan lapangan,” tegas Sutiaji.
Bantuan sosial untuk bedah rumah dari Pemkot Malang tersebar di 26 kelurahan di 5 kecamatan. Rinciannya, 40 penerima berasal dari Kecamatan Klojen, 30 dari Kecamatan Blimbing, 80 dari Kecamatan Sukun, 12 dari Kecamatan Kedungkandang, dan 23 dari Kecamatan Lowokwaru.
Kepala DPUPRPKP (Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman) Kota Malang Dandung Djulharjanto menjelaskan bantuan sosial ini menggunakan APBD Kota Malang tahun 2023, masing-masing bantuan sebesar Rp 20 juta. Rinciannya, Rp 17,5 juta untuk material dan Rp 2,5 juta untuk tukang.
“Kami telah membuat rekening bank untuk penerima manfaat, dan pencairannya akan dilakukan melalui transfer bank. Tidak ada transaksi tunai sama sekali untuk meminimalisir potensi penyalahgunaan dana,” jelasnya.
Dandung juga menjelaskan bahwa pelaksanaan bedah rumah ini diharapkan selesai dalam waktu tiga bulan, dimulai sejak 1 September 2023 lalu.
“Target pekerjaan adalah satu rumah akan dikerjakan dalam waktu sekitar 2-3 minggu. Untuk total 185 rumah ini, target selesai pada tanggal 30 November,” pungkasnya. (ica/aim)