Dukung Ekonomi Warga, Tekan Inflasi dan Stunting
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mendorong budidaya ikan air tawar dengan memanfaatkan kolam terpal. Program ini dinilai menjadi solusi keterbatasan lahan di perkotaan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Kolam terpal ini menyiasati keterbatasan lahan. Hasilnya tidak kalah dengan kolam permanen. Dengan pengelolaan yang baik, target Dasa Bakti saya sesuai dengan Ngalam Idrek bisa tercapai,” ujar Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat membuka Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar Kolam Terpal di Grand Mercure Malang Mirama, Rabu (24/9) kemarin.
Wahyu menyampaikan, pelatihan budidaya ikan dengan kolam terpal berangkat dari aspirasi masyarakat dalam Musrenbang tematik, termasuk dari usulan DPRD Kota Malang. Kemudian, mempertimbangkan pula mengenai potensi yang ada terkait komoditas ikan air tawar.
Lebih lanjut menurut Wahyu, di Kota Malang manfaat budidaya ikan air tawar tidak hanya sebatas ekonomi. Sebab, warga dapat memperoleh tambahan pendapatan sekaligus memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan kandungan gizi di dalam ikan.
“Ikan ini juga sumber protein yang dapat membantu menekan angka stunting. Dengan mereka bisa mengelola sendiri, kebutuhan gizi tercukupi dan inflasi bisa ditekan,” tegas dia.
Sementara itu, dalam kegiatan itu diikuti 103 peserta dari 25 kelurahan. Pemkot Malang pun menyalurkan bantuan kepada 103 pelaku budidaya ikan air tawar. Tidak hanya pelatihan dari tenaga ahli, bantuan yang diberikan meliputi pakan ikan, kolam terpal, jaring ikan dan sejumlah item perpipaan.
“Selain mendapatkan pelatihan, mereka juga didampingi penyuluh dan diberikan sarana prasarana. Kami juga menyalurkan bibit lele, karena lele paling mudah dibudidayakan dan laku di pasaran,” tandas Wahyu.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan menyampaikan, bila tren produksi ikan air tawar terus meningkat. Pada 2023, produksi tercatat 158,6 ribu ton dan naik menjadi 160 ribu ton pada 2024.
Kondisi ini, disebutnya menggambarkan bahwa budidaya ikan, baik dengan ember, kolam terpal, maupun kolam permanen tanah, berkembang cukup signifikan di Kota Malang. Tahun ini, produksinya pun ditarget meningkat.
“Targetnya minimal 160 ribu ton lebih, melampaui capaian tahun 2024. Angka pastinya nanti dihitung di akhir tahun,” tutur dia. (ley/aim)