Tuesday, September 16, 2025
spot_img

Pemkot Malang Serius Kembalikan Julukan Makobu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya mengembalikan identitas wilayahnya sebagai Malang Kota Bunga (Makobu). Sejumlah langkah disiapkan, mulai dari mempercantik pulau-pulau jalan dengan perawatan taman, penanaman bunga di ruang terbuka hijau (RTH), hingga menggandeng forum rektor untuk membuat formula kewajiban menanam pohon bagi mahasiswa.

Hal itu disampaikan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat menghadiri penanaman 150 pohon anggrek oleh mahasiswa baru STIE Malangkucecwara, Senin (15/9) kemarin. Wahyu menegaskan komitmen mempertegas pemanfaatan RTH di seluruh penjuru kota.

“Pulau-pulau jalan akan kami rawat, termasuk tamannya juga. Ruang terbukanya bisa dimanfaatkan. Tidak hanya sebagai ruang terbuka hijau (RTH) saja, tetapi juga sebagai ruang bermain,” ujar Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

Tak hanya itu, Wahyu menambahkan akan menggagas formula bersama perguruan tinggi untuk menyukseskan komitmen tersebut. “Kami akan kerja sama dengan forum rektor, kami ingin mencoba mengembalikan Kota Malang menjadi kota yang nyaman,” ungkapnya.

Ia menyebut program ini merupakan tradisi lama yang perlu dihidupkan kembali. Mahasiswa di Kota Malang nantinya diharapkan bisa menanam pohon atau bunga sebagai kontribusi nyata.

Menurutnya, potensi besar Malang dalam mengusung citra Kota Bunga sudah ada melalui keberadaan Pasar Bunga Splendid. “Kita kan sudah ada pasar bunga di Splendid itu. Kami akan maksimalkan potensi dari situ. Jadi menjadikan salah satu ikon dengan berbagai macam bunga yang ada di Kota Malang,” jelasnya.

Wahyu juga memberikan apresiasi terhadap langkah STIE Malangkucecwara yang telah lebih dulu menginisiasi penanaman anggrek. “Di sini yang saya tertarik apresiasi, adalah mahasiswa baru yang menanam bunga anggrek. Tentu ini juga akan menjadikan Kota Malang lebih berwarna, termasuk lebih sejuk,” ujarnya.

Ia menambahkan, kampus di kawasan Jalan Candi Kalasan, Kecamatan Blimbing, ini memiliki proporsi seimbang antara area perkuliahan dan RTH. “Kalau semua perguruan tinggi seperti ini, yang kemarin kita sudah berhasil meraih penghargaan kota dengan udara terbersih, tentu ini akan menjadi semakin baik,” tandas Wahyu.

Sementara itu, Wakil Direktur III STIE Malangkucecwara, Kadarusman, mengatakan program penanaman anggrek sudah menjadi tradisi kampus bahkan sejak sebelum pandemi Covid-19. “Sehingga ini bisa menjadi simbol teman-teman mahasiswa baru, mereka punya harapan besar untuk tumbuh indah menjadi lebih baik,” terangnya.

Dari total lahan enam hektare, Kadarusman menjelaskan, kampusnya memiliki pembagian seimbang antara gedung dan taman terbuka hijau sehingga turut berperan sebagai paru-paru Kota Malang.

Dalam kesempatan itu, sekitar 400 mahasiswa baru ikut serta dalam penanaman. Setiap tiga mahasiswa membawa satu tanaman anggrek. Ditambah dosen, karyawan, dan civitas akademika lainnya, total 150 anggrek ditanam dalam kegiatan tersebut. (ley/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img