.
Thursday, December 12, 2024

Beras, Cabai dan Bawang Sumbang Inflasi

Pemkot Segera Gelontor BLT, Bansos dan Operasi Pasar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi membuka secara resmi Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batu, bertempat di Convention Hall Aston Inn Hotel Kota Batu, Rabu (24/2) kemarin.

Selain mendiseminasikan upaya TPID Kota Batu dalam mengendalikan tingkat inflasi Kota Batu sepanjang tahun 2024, kegiatan ini juga dilaksanakan dengan maksud untuk memperkuat sinergi TPID. Serta stakeholder terkait dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan kebutuhan masyarakat.

“Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat inflasi di tingkat Nasional, Jawa Timur, dan Kota Batu memerlukan perhatian serius. Indeks Perubahan Harga (IPH) Kota Batu pada minggu ke III Bulan Februari sebesar -1,962 persen. Dari nilai IPH tersebut komoditas yang memberi andil terbesar antara lain beras, cabai rawit dan bawang merah,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media.

Untuk menekan inflasi, Pemkot Batu telah mengalokasikan anggaran melalui berbagai kegiatan seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan sosial sektor transportasi, operasi pasar, bantuan benih dan bibit, penanaman cabai serentak, dan cadangan pangan beras.

“Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas perekonomian. Apalagi bulan depan telah memasuki Ramadhan,” bebernya. 

Agar program yang direncanakan berjalan sesuai rencana, Zadim menekankan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Kota Batu, stakeholder terkait dan TPID dalam mengatasi masalah inflasi. Serta hasil dari rapat ini akan melahirkan keputusan yang tepat sasaran dan efektif untuk mengendalikan inflasi di Kota Batu.

“Rapat koordinasi ini bukan hanya sebagai wadah diskusi. Tetapi sebagai wujud sinergitas dan keseriusan Pemkot dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat dan mengambil langkah-langkah strategis di tingkat lokal,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Pemkot juga akan terus melanjutkan program unggulan TPID Tahun 2024. Yang disepakati untuk mengangkat tanaman cabai sebagai salah satu komoditas yang sering kali memiliki andil pada kenaikan tingkat inflasi melalui gerakan tanam di tiga Kecamatan di Kota Batu bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Penanaman cabai ini menjadi program yang komprehensif mulai dari hulu hingga hilir serta memerlukan sinergitas dari stakeholders terkait. Program unggulan TPID Tahun 2024 sebagai bentuk kolaborasi antara Diskoperindag dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga bahan pokok penting. Sehingga diharapkan mampu mengendalikan tingkat inflasi,” imbuhnya.

Sebelumnya dari pantauan Malang Posco Media di Pasar Induk Among Tani Kota Batu harga beberapa sembako mulai meroket. Kenaikan harga kebutuhan pokok ini disebut pedagang karena permintaan yang tinggi di tengah kondisi kurangnya stok barang faktor cuaca. 

Pedagang di pasar, Titik mengatakan harga beras medium Rp 15,5 ribu per kilogram. Harga ini naik semenjak satu Minggu yang lalu di kisaran harga Rp 13 – Rp 14 ribu per kilogram. Sedangkan beras premium per 5 kilogram harganya Rp 75,5 ribu, naik dari sebelumnya di kisaran Rp 72 – Rp 73 ribu per 5 kilogram.

“Kenaikan beras ini biasanya faktor musim sehingga banyak petani yang gagal panen sehingga stok berkurang,” kata pedagang berusia 44 tahun ini. Ia menambahkan bila harga telur juga merangkak naik. Dari harga Rp 25 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram. (den/eri/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img