spot_img
Sunday, June 2, 2024
spot_img

Pemkot Target Raih KLA Utama

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang kini kembali mengejar predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori utama. Ambisi itu juga sebenarnya telah disampaikan pada tahun lalu. Namun karena masih ada kekurangan, tahun ini bakal lebih fokus supaya Kota Malang benar benar menjadi kota yang ramah anak.

“Kita sejak tahun kemarin sudah bertahan Nindya, tapi masih ada catatan itu kita benahi. Informasinya tinggal satu divisi yang kurang terkait kelembagaan dan itu akan kita kuatkan. Mudah mudahan tahun depan sudah utama. Sebenarnya komitmennya sudah ada tinggal dokumentasinya yang perlu kita benahi,” terang Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji kemarin.

SMAI

Menurut Sutiaji, yang terpenting baginya bukan sekedar penghargaan saja tetapi yang lebih penting adalah bagaimana implementasi di lapangan. Tidak boleh lagi ada kekerasan anak, eksploitasi anak bahkan hingga pelecehan seksual pada anak. Disamping juga infrastruktur pendukung yang terus ditingkatkan.

“KLA itu kan taman-taman kita juga harus benar benar mempedulikan dan memberikan fasiltas pada anak. Sehingga harapannya kita pemerintah benar benar menghargai dan memberikan edukasi dan fasilitasi pada anak anak untuk tumbuh kembangnya dengan baik,” tambahnya.

Termasuk pihaknya juga telah menekankan pada Dinas Pendidikan bahwa di lingkungan sekolah juga tidak boleh ada kekerasan baik fisik maupun verbal. Terlebih di masa saat ini yang telah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar, dimana notabene anak bisa secara merdeka mendapatkan sumber pengetahuannya.

Untuk pengawasan tindak kekerasan di Kota Malang, Sutiaji mengatakan pihaknya terus berupaya maksimal. Dengan penguatan literasi dan pemahaman yang baik kepada seluruh masyarakat.

“Pendidikan ada tiga, ada pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal, melalui semua sektor itu (yang diawasi). Yang perlu pengawasan lebih tentu adalah yang non formal. Caranya bagaimana? ya penguatan literasi, kita ajak bersama para tokoh. Kita dengan lembaga NU, Muhammadiyah, DMI dengan TPQ, RNI yang punya pondok, terus ada pendekatan,” sambung Sutiaji.

Terlepas dari itu, Sutiaji berharap khususnya orang tua dan guru juga harus lebih berhati-hati ketika melakukan pengajaran atau mendidik anak-anaknya. Sebab hal ini juga sangat penting agar tidak ada lagi kekerasan anak, sehingga Kota Malang bisa kondusif dan tentunya layak menjadi Kota Layak Anak.

“Karena kalau salah didik ya salah seterusnya. Dibandingkan Petrus (penembakan misterius), lebih jahat guru ketika dia membunuh karakter anak. Dengan cara yang tidak baik, dengan pembelajaran yang tidak baik, maka seterusnya dia nanti mengajar dan mendidik orang tidak baik,” tandasnya. (ian/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img