MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Wali Kota Batu Nurochman usulkan pembukaan jalan tembus Sukorejo-Batu melalui kawasan hutan konservasi untuk mengurai kemacetan pada momen libur panjang ke Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI pekan lalu.
Usulan tersebut mendapat tindak lanjut dari Menhut RI yang menyatakan kesediaannya untuk mengkaji usulan tersebut dengan mempertimbangkan aspek konservasi dan kebutuhan pembangunan. “Penambahan ruas jalan baru bagi Kota Batu adalah kebutuhan dan kedepan harus menjadi program strategis daerah, bisa juga menjadi PSD Propinsi dan PSN. Kemarin kami sedang menjajaki kemungkinan-kemungkinan sumber penganggarannya,” ujar Cak Nur kepada Malang Posco Media, kemarin.
Lebih lanjut, Cak Nur menerangkan bahwa saat ini pihaknya sedang memetakan potensi memanfaatkan kawasan sekitar hutan dengan tetap komitmen penuh terhadap hutan lindung, hutan konservasi yang harus dijaga keberlangsungannya. “Beberapa hal itu juga kami konsultasi kepada Menteri Kehutanan untuk mendapatkan arahan. Mana yang bisa dan mana yang tidak bisa difungsikan sebagai jalan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa alternatif trase jalan bisa melalui Sukorejo atau Pandaan. Namun hal tersebut bisa bisa putuskan karena masih harus berkoordinasi dengan beberapa kabupaten untuk mendapatkan gambaran secara umum. “Langkah ini harus kami mulai mengingat perkembangan Kota Batu saat ini, mengingat ruas jalan Kota Batu harus ditambah untuk kenyamanan akses beraktifitas di kota berjuluk little Switzerland ini. Sedangkan untuk proses tentu masih panjang, kami mohon doa dan dukungannya dan dukungan masyarakat supaya ada kemudahan,” ungkap Cak Nur.
Selain jalan tembus, Wali Kota juga menyampaikan rencana pengembangan wisata edukasi di kawasan hutan dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan hutan untuk destinasi wisata. Kemenhut berkomitmen akan memberikan pendampingan teknis untuk merealisasikan program ini dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan ekologi.
Pada kesempatan tersebut, Cak Nur didampingi oleh Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat. Secara teknis disampaikan oleh Alfi bahwa jalan tembus Sukorejo – Batu dapat memiliki beberapa manfaat penting.
Diantaranya mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan utama, sehingga perjalanan menjadi lebih lancar dan efisien. Kemudian meningkatkan aksesibilitas ke daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau yang dampaknya memudahkan masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
“Selanjutnya jalan tembus mampu meningkatkan perekonomian daerah dengan memudahkan akses ke pasar, industri dan sektor pariwisata. Serta meningkatkan keselamatan karena dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dengan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan utama,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Ketua PII Kota Batu ini, jalan tembus Sukorejo-Batu dapat menjadi infrastruktur yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah. “Untuk usulan jalan Tembus Sukorejo–Batu secara teknis miliki panjang kurang lebih 37,70 Km dan direncanakan terdiri dari 5 seksi. Seksi 1 Sukorejo – Taman Safari, panjang 7,3 km, Seksi 2 Taman Safari – Kebun Teh, panjang 8,1 km, Seksi 3 Kebun Teh – Singosari, panjang 5,7 km, Seksi 4 Singosari – Batu Timur, panjang 7,6 km dan Seksi 5 Singosari – Batu Barat, panjang 9,7 km,” pungkasnya. (eri/udi)