MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini, 70.104 pemudik berangkat dan tiba di Stasiun Kotabaru Malang mulai 22 April sampai Senin 9 Mei kemarin. Pemudik yang berangkat 35.068 penumpang, dan yang datang atau turun 35.104 penumpang.
Sedangkan, secara keselur di Daops 8 Surabaya tercatat sebanyak 256.528 penumpang KA jarak jauh yang berangkat di wilayah Daop 8 Surabaya dan yang turun sebanyak 265.081 penumpang. Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, pada masa angkutan lebaran tahun ini, puncak tertinggi pada masa arus mudik terjadi pada Jumat (29/4) atau H-2.
“Totalnya ada sebanyak 21.764 penumpang yang berangkat. Kalau dari Malang tanggal tersebut ada sebanyak 2.755 penumpang. Ini masuk arus mudik,” tegas Luqman.
Sementara pada masa arus balik, volume penumpang tertinggi pada 8 Mei atau H+5 Idul Fitri. Total penumpang kereta di Daop 8 Surabaya mencapai 16.273 penumpang. Dari Stasiun Kotabaru Malang di hari tersebut menyumbang sebanyak 5.000 lebih penumpang yang naik dan turun. Pada arus balik, pelanggan yang berangkat sejak H+1 sampai H+5 tidak ada perbedaan yang signifikan.
“Masa libur yang panjang menjadikan masyarakat bisa leluasa memilih perjalanan pada arus balik. Beda dengan masa mudik, kenaikan cukup tinggi terjadi pada 29-30 April dibanding hari sebelumnya. Pada arus balik, jumlah pelanggan yang datang lebih banyak daripada yang berangkat,” tegas mantan manager humas PT KAI Daop 3 Cirebon ini.
Di masa angkutan libur lebaran ini, juga tercatat ada sebanyak 36 penumpang tidak diizinkan melakukan perjalanan karena tidak sesuai dengan SE Kemenhub No 39 dan 49 Tahun 2022 pada masa 22 April sampai 9 Mei. Karena tidak dapat menunjukkan bukti surat vaksinasi, vaksin masih dosis 1, dan tidak bisa menunjukkan hasil tes PCR ketika melakukan boarding di stasiun keberangkatan.
“Sampai saat ini KAI Daop 8 juga masih menyediakan layanan tes Antigen di 11 stasiun wilayah Daop 8 salah satunya di Stasiun Kotabaru Malang untuk melayani penumpang yang vaksinasinya masih dosis ke 2,” pungkasnya. (ica/aim)
