Kurang dari tiga pekan lagi musim mudik lebaran Idul Fitri tahun 2023 akan tiba. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik bakal meningkat hingga 123,8 juta orang atau meningkat 14,2 persen dibanding tahun 2022. Di Malang Raya, diperkirakan peningkatan terjadi sekitar 20 persen.
Hal tersebut disampaikan Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Malang Raya, Rudi Soesamto. Menurutnya, musim mudik tahun ini sangat berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Sebab, pemerintah telah melonggarkan aturan pembatasan saat masa transisi pandemi menuju endemi.
“Sangat berbeda, kondisi pandemi saat ini dibandingkan tahun lalu yang masih ada pembatasan. Maka peningkatan akan terjadi mungkin sekitar 20 persen,” ungkap Rudi saat dikonfirmasi Malang Posco Media, kemarin.
Menurutnya, musim mudik tahun ini akan membawa lebih banyak pengaruh terhadap bangkitnya transportasi umum. Selain itu fasilitas mudik gratis di beberapa daerah juga memberikan kemudahan dan keamanan bagi masyarakat.
Ia tak menampik, longgarnya jatah cuti bersama pada musim mudik kali ini bakal membuat persaingan angkutan transportasi terjadi. Meski begitu, alternatif transportasi akan semakin beragam menjadi pilihan masyarakat untuk mudik lebaran.
Mengenai kepadatan arus lalulintas, Rudi menyebut masih bisa terurai. Sebab, meski akan mengalami lonjakan pemudik, pemerintah melonggarkan atau menambah hari libur cuti bersama dua hari lebih awal. Hal tersebut dinilai mampu mengurai arus mudik dan arus balik.
“Sebelumnya hanya dua hari sebelum Idul Fitri, sekarang ditambah dua hari sebelumnya. Kalau mudik pasti ramai tapi akan lebih terurai karena berangkat dan pulangnya ada peluang tidak serentak karena masa waktu libur yang panjang,” jelasnya.
Dia mengatakan hal ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Di mana arus mudik mampu memobilisasi masyarakat lebih banyak tahun ini. Dengan begitu akan berpeluang terjadi perputaran uang di transportasi hingga UMKM dan pariwisata.
“Artinya ada upaya pemerintah mendukung supaya pergerakan ekonomi di daerah itu berjalan,” tambahnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat menjalankan mudik dengan aman melalui fasilitas yang sudah disediakan atau dengan angkutan umum. Ia menuturkan bahwa mudik dengan kendaraan sepeda motor untuk jarak jauh sangat tidak dianjurkan. Hal ini karena memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi.
“Lebih baik menggunakan transportasi umum yang nyaman bagi masyarakat. Ada juga fasilitas pemerintah untuk mudik gratis yang bisa dimanfaatkan. Karena mudik dengan sepeda motor untuk jarak jauh tidak dianjurkan dengan risiko kelelahan hingga kecelakaannya tinggi,” tukas Rudi. (tyo/bua)