Malang Posco Media – Halooo rujak cingur, tahu campur, lontong balap, bakso, mie ayam, tahu tek, bebek palupi, soto lamongan, nasi babat madura, dan masih banyak lagi, kita belum bisa ketemuan dulu yaa. Rindu kangen sekali dengan aneka makanan Surabaya dan sekitarnya. Harusnya hari ini, 11 Juli 2022 kami sekeluarga sudah menginjakkan kaki di Indonesia tercinta. Namun Tuhan berkehendak lain, Lisbon – Portugal menjadi tempat selanjutnya untuk berpetualang.
Resmi 1 tahun sudah menjadi keluarga kecil yang merantau di Eropa. Tepat 11 Juli 2021 meninggalkan Indonesia untuk mengikuti suami yang dinas sementara selama 1 tahun di Philip Morris International Lausanne – Switzerland. Tidak pernah terpikirkan bisa mendapatkan rezeki dan kesempatan perpanjangan merantau tapi beda negara. Lingkungan, cuaca, suhu, bahasa, semua berbeda. Butuh adaptasi dari awal lagi.
Flashback sedikit kenangan 1 tahun yang lalu. Seperti layaknya seorang ibu baru melahirkan dan sekarang putranya baru berulang tahun, ke satu. Pasti teringat masa-masa memasuki ruang persalinan. Mendengar pertama kali tangisan si bayi. Melihat wajah mungilnya yang selama ini mungkin hanya terlihat dari USG 4D. Masih teringat dengan jelas pengalaman riwehnya di Bandara Juanda Surabaya. Proses persiapan dokumen vaksin ataupun tes PCR yang sangat menjadi perhatian, kala itu kasus covid masih sangat tinggi. Ketidakjelasan maskapai penerbangan terkait aturan yang berubah-ubah. Bagasi pesawat yang berlebih sehingga hampir 15 kg barang bawaan perlu dibuang dari koper.
Disini pula awal dari rutinitas menulis artikel setiap minggu. Tidak pernah terjun lapangan menjadi wartawan, hanya seorang dosen yang terbiasa diberikan tuntutan untuk menerbitkan artikel ilmiah. Bukan seorang blogger, hanya pernah menjadi seorang Pimpinan Utama majalah jurusan saat menempuh pendidikan di Teknik Kimia ITS. Dukungan dan dorongan diberikan dari keluarga dan kerabat untuk bisa rutin menulis setiap minggunya. Yang belum terealisasi adalah buat blog pribadi dan channel YouTube. Bismillah, yang akan segera terbit adalah sebuah BUKU – perjalanan merantau di Switzerland. Tunggu tanggal launching-nya ya kawan pembaca.
Switzerland – negara terindah di dunia. Alhamdulillah 9 bulan merasakan jadi warga swiss. Punya KTP Swiss yang baru saja tanggal 10 Juli 2022 kemarin sudah expired. Sudah harus lapor diri ke KBRI di Bern kalau sudah meninggalkan negara Switzerland. Andai beberapa bulan lalu ingin wira-wiri Lisbon – Lausanne masih bisa, karena masih tercatat warga Lausanne. Sekarang sudah tidak bisa kemana-mana karena KTP Portugal belum ditangan. Masih menunggu proses antri penjadwalan sama “kelurahan Cascais – Lisbon” hehe. Birokrasi lama, beda dengan di Lausanne. Datang di Lausanne langsung diuruskan kantor untuk penjadwalan foto dan tidak perlu waktu lama, KTP berempat sudah dikirim ke apartemen. Bulan pertama sudah langsung dapat, mau pergi kemana-mana tidak perlu bawa paspor lagi.
Setelah 1 tahun berlalu, baru menyadari bahwa sebenarnya Bern adalah bukan ibukota Switzerland!! Kok bisa??? Swiss tidak memiliki ibukota secara resmi. Kota Bern yang memiliki simbol beruang sebagai ikon kota adalah pusat pemerintahan de facto di Swiss. Sebelum tahun 1848, kanton Zurich, Bern, dan Lucerne/Luzern menjadi tuan rumah dalam acara Konfederasi. Selama 2 tahun sekali mereka bertiga bergilir menjadi tuan rumah. Namun, pada tahun 1848, diputuskan bahwa kota Bern di kanton Bern akan menjadi tuan rumah pusat pemerintahan. Meskipun disebut sebagai Kota Federal dan Ibu Kota de facto Swiss, secara resmi juga bukan keduanya.
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya bahwa di Swiss berdekatan dengan 3 negara besar. Perancis, Jerman, dan Italia. Masing-masing daerah memiliki bahasa utama yang berbeda sesuai dengan lebih dekat mana dengan perbatasan negara lain. Karena tidak memiliki ibu kota secara resmi, maka masing-masing daerah memiliki kepentingan yang sama rata. Bern tidak disebutkan sebagai ibu kota Swiss dalam konstitusi negara. Swiss memiliki demokrasi langsung dimana warganya dapat menentang undang-undang apapun yang dipilih oleh Majelis Federal, Lembaga Eksekutif, dan Yudisial. Legislatif Swiss diatur pada tingkat federal, kanton, dan komunal. Berbeda dengan Portugal dan negara di Eropa semua, Swiss tidak memiliki Presiden atau Perdana Menteri.
Meskipun pemerintah berlokasi di Bern, banyak layanan penting lainnya yang dapat ditemukan tersebar di seluruh negeri. Misalnya, kota Lausanne yang didominasi bahasa Prancis adalah pusat bagi pengadilan tertinggi federal negara itu. Sedangkan pengadilan pidana federal terletak di kota Bellinzona yang mayoritas penduduknya di Italia. Bangunan-bangunan ini ditempatkan di kota-kota yang berbeda untuk memasukkan semua komunitas linguistik utama Swiss dengan cara yang seadil dan sederajat mungkin.
Swiss memiliki empat partai besar yang berperan dalam membentuk pemerintahan yang stabil. Setiap tahunnya mereka bergiliran untuk memimpin negara. Masing-masing kanton di Swiss mengatur diri mereka sendiri. Setiap kanton memiliki konstitusi sendiri dan memilih rata-rata 5 angggota untuk membentuk pemerintahan kanton. Lausanne sendiri masuk ke kanton Vaud. Setiap kanton memiliki pasukan polisi bersenjata, mengatur pendidikan, kesehatan, dan mengumpulkan pajak penghasilan. Anggota pemerintahan ini juga merupaka rakyat biasa yang memiliki pekerjaan utama. Sehingga pekerjaan di pemerintahan ini bisa dibilang sebagai selingan. Kantor Parlemen yang ada di Kota Bern juga nampak sepi kalau tidak ada acara tertentu seperti rapat atau konferensi.
Apakah karena sistem yang efisien dan birokrasi yang tidak ruwet ini membuat seluruh sistem di Swiss berjalan dengan baik. Pendidikan, kesehatan, transportasi, fasilitas umum, dsb yang kami rasakan sungguh cepat dan tanggap. Seperti yang dikenal sekarang sat set wat wet beres!
Swiss bukan satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki ibu kota secara langsung. Nauru, sebuah negara pulau kecil yang ditemukan di Samudra Pasifik Selatan, khususnya tidak memiliki ibu kota resmi. Sebaliknya, kota Yaren, yang paling padat penduduknya di pulau itu, digunakan sebagai ibu kota yang tidak resmi.
Ada yang unik lainnya yaitu negara Afrika Selatan, yang memiliki tiga ibu kota secara total. Pretoria adalah pusat pemerintahan cabang eksekutif dan sebagai tuan rumah bagi semua kedutaan asing di Afrika Selatan. Cape Town adalah ibu kota legislatif dan Bloemfontein adalah ibu kota yudikatif.
Akankah Indonesia memiliki dua ibukota? Jakarta dan Nusantara?? Kabarnya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Nusantara – Kalimantan akan selesai pada tahun 2024. (Okky Putri Prastuti/MPM)