spot_img
Friday, August 1, 2025
spot_img

Penataan PIG Dimulai, Diawali Pembongkaran Kantor Pasar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Pemkot Malang akhirnya mulai melakukan pembongkaran lapak pedagang yang ada di jalan Pasar Induk Gadang (PIG) secara bertahap. Langkah ini diawali dengan membongkar Kantor UPT Pasar Induk Gadang, Rabu (9/7) kemarin.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memimpin kegiatan tersebut bahkan sempat mengoperasikan backhoe atau ekskavator untuk membongkar bangunan kantor tersebut. Wahyu menyampaikan, setelah kantor UPT dibongkar, barulah nanti dilakukan pembongkaran lapak milik pedagang.

“Total 686 lapak yang ada di sisi selatan yang akan dibongkar, di sepanjang jalan lurusnya jembatan. Nanti pedagang masuk ke dalam, di lahan sebelah selatan,” ungkap Wahyu kepada Malang Posco Media.

Disampaikan Wahyu, untuk pembongkaran lapak pedagang, nantinya dilakukan secara swadaya atau mandiri oleh pedagang. Proses pembongkaran ditargetkan satu bulan hingga paling lama tiga bulan. Wahyu berharap, dengan mulai ditatanya Pasar Induk Gadang, masyarakat secara umum bisa beraktivitas dengan lebih baik.

“Jadi di tahap pertama ini saya ingin memanfaatkan dua jembatan yang selama ini tidak optimal. Selama ini di sepanjang jalan juga terjadi kemacetan, tidak hanya di jam tertentu saja. Karena ada pedagang yang menempati jalan yang sebenarnya tidak boleh ditempati,” jelas dia.

Disampaikan Wahyu kedua jembatan itu sejak dibangun hampir tidak pernah berfungsi secara optimal karena selalu digunakan sebagai tempat parkir. Padahal, jembatan bukan konstruksi yang cocok untuk menahan beban konstan dalam waktu yang lama.

Parkir di jembatan itu pun menambah kemacetan di sepanjang jalan di pasar menjadi makin padat. Belum lagi adanya kegiatan bongkar muat barang dagangan yang selalu membuat arus lalu lintas jadi tersendat.

“Selain itu, pedagang-pedagang, terutama pedagang ikan, membuang limbah dagangannya dan airnya ini ke jalanan. Sehingga selalu setiap tahun itu kami ada pemeliharaan untuk pembenahan jalan,” sebut orang pertama di Pemkot Malang ini.

Ketika ratusan pedagang nantinya selesai membongkar lapaknya dan menempati lahan penampungan sementara, maka sepanjang jalan tersebut akan difungsikan maksimal sebagai jalan. Kemudian, Pemkot Malang nantinya bisa melakukan perbaikan jalan kembali sehingga aksesibilitas untuk lalu lintas bisa lebih lancar.

Selain itu, juga akan ditata lapak atau kios pedagang, termasuk lokasi untuk tempat parkir kendaraan hingga bongkar muat yang pas sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Ratusan pedagang ini akan menempati lokasi sementara selama sekitar tiga tahun.

“Ini kan awal. Jadi bisa nanti sore atau besok, pedagang bisa memulai untuk membongkar sendiri. Kami harapkan 1-3 bulan untuk pindah. Mereka kan mandiri, bangun dan bongkar sendiri,” sebutnya.

Sejatinya, Wahyu telah menawarkan lokasi penampungan sementara bertempat di Terminal Hamid Rusdi yang selama ini juga lahannya masih luas dan bisa digunakan sebagai tempat relokasi. Namun ternyata pedagang lebih memilih lokasi di lahan sebelah selatan Pasar Induk Gadang karena dinilai lebih dekat dan tidak khawatir kehilangan lapak di pasar tersebut.

Akhirnya kemudian disepakati setelah beberapa kali rapat dan pedagang akhirnya berkenan membuat surat pernyataan.

“Padahal setelah ini akan ada Trans Jatim di sana, kemudian angkot-angkot juga saya sudah suruh masuk ke dalam terminal. Tetapi mereka tetap berkeinginan ada di selatan dari pasar ini,” kata Wahyu.

Sementara itu, Perwakilan Pedagang sekaligus Koordinator Pedagang Buah Abdul Qodir menyampaikan pembongkaran ini masih merupakan tahap awal. Setelah ini, pihaknya akan menyelesaikan pembangunan tempat penampungan sementara secara swadaya, yang membutuhkan waktu tiga bulan. Apabila pembangunan tempat sementara sudah selesai, pedagang baru mau direlokasi.

“Insya Alllah menurut teman-teman, dalam jangka waktu enam bulan bisa ditempati. Harapannya begitu,” kata Qodir.

Ia merinci, ratusan pedagang yang ada di sisi selatan ini ada sekitar 37 pedagang buah, 20 pedagang ikan, dan 600an pedagang bumbu dan peracangan. Kedepan, pihaknya akan rutin berkoordinasi dengan Pemkot Malang selama berlangsungnya seluruh proses pembongkaran hingga relokasi nanti. “Ini sudah lama kemauan dari pemerintah, tapi sekarang warga dan saya pemilik bedak pun, warga Bumiayu juga, butuh jalan ini lancar. Makanya pedagang siap untuk membangun dengan swadaya. Terima kasih tempatnya ada,” pungkas dia. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img