Malang Posco Media – Stunting atau kerdil/pendek didefinisikan oleh lembaga kesehatan Dunia (WHO) sebagai gangguan pertumbuhan pada anak yang memiliki riwayat asupan gizi yang kurang dalam jangka waktu yang lama/kronis yang dimulai dari masa janin dan mengalami infeksi berulang.Stunting paling banyak terjadi pada 2-3 tahun pertama kehidupan. Kondisi stunting juga menjadi salah satu faktor risiko menurunnya status kesehatan, kelangsungan hidup, produktivitas dan kapasitas kerja pada fase dewasa.
Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, angka stunting di Kota Malang saat ini 9,9 persen, angka tersebut harus menjadi perhatian semua pihak untuk mendukung menuju zero stunting. Seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Malang harus mampu mendukung penekanan angka stunting melalui program kerja di setiap instansi, (MalangKompas.com-21/05/2022)
Stunting merupakan masalah gizi yang bisa menghambat perkembangan anak dan mempunyai dampak negatif pada kehidupannya yang akan datang. Penelitian menunjukkan bahwa anak dengan stunting berhubungan dengan gangguan perkembangan fungsi kognitif, pencapaian prestasi yang rendah, tumbuh menjadi orang dewasa yang pendek, tidak memiliki IQ yang normal, dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi, serangan jantung, maupun diabetes.
Penelitian lain juga menemukan bahwa anak-anak yang stunting ternyata akan mempunyai tinggi badan yang rendah pada saat remaja, sedangkan remaja putri yang stunting mempunyai risiko lain saat hamil dan juga berisiko melahirkan anak yang juga stunting. Oleh sebab itu bagi Calon pengantin (Catin) supaya nantinya tidak melahirkan anak dengan resiko stunting, supaya memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi dan juga memantau status gizinya.
Status gizi yang baik sangatlah penting bagi Calon Pengantin, terutama calon pengantin perempuan. Penting sekalimemantau dan mengusahakan berat badan tetap ideal. Berat badan lebih dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kesuburan baik pada pria maupun pada wanita. Status gizi kurang dan buruk pada Calon pengantin dapat menyebabkan anak yang dilahirkan mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang dapat berakibat kepada status gizi anak tersebut. Perempuan yang mengalami kegemukan akan lebih sulit hamil dibandingkan yang dengan berat badan normal dikarenakan banyaknya jaringan lemak, sel telur menjadi berukuran kecil dan kemungkinan menjadi janin lebih rendah. Apabila hamil maka ibu dengan kegemukan lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Studi menyebutkan dengan menurunkan 5% berat badan yaitu yang berasal dari jaringan lemak pada perempuan usia subur dapat meningkatkan kemungkinan hamil.
Gizi pranikah penting untuk diketahui bagi Catin karena merupakan suatu cara untuk memperhatikan status gizi calon pengantin (Catin) demi tercapainya keluarga yang sehat dan keturunan yang berkualitas. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa menikah adalah salah satu cara untuk memperoleh keturunan. Oleh karena itu baik calon pengantin wanita maupun pria perlu memperhatikan status gizinya masing-masing sebelum memasuki jenjang perkawinan. Perempuan kelak akan hamil dan menjadi ibu, memiliki bayi dan menyusui,maka status gizi perempuan sebelum menikah (Catin) mendapat perhatian penting. Seperti hendak bercocok tanam agar tanaman yang dihasilkan berkualitas dan tahan hama segala sesuatu harus dipersiapkan. Contohnya dipilih bibit yang unggul, tanah yang kaya dengan unsur hara yang mendukung tumbuh dan kembang bibit, serta beberapa langkah perlindungan agar terbebas dari hama tanaman yang akan muncul. Tanaman saja perlu perhitungan agar diperoleh hasil yang memuaskan, apalagi manusia. Oleh karena itu perlu persiapan yang matang agar nantinya menjadi manusia yang berkualitas dan mendatangkan manfaat bagi dirinya sendiri serta masyarakat.
Kebutuhan Energi Catin berkisar 25-30 kalori/kg BB pada individu sehat dengan status gizi normal. Komposisi karbohidrat, lemak, dan protein sesuai panduan gizi seimbang yaitu karbohidrat 50-60 persen, lemak 20-30 persen, dan lemak 15-20 persen.Kebutuhan Energi harian dapat dipenuhi dari bahan makanan sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral dengan jumlah yang seimbang. Demi tercapainya keturunan yang berkualitas dan keluarga yang sehat, selain asupan zat gizi makro perlu ditambahkan zat gizi mikro agar komponen tersebut satu sama lain berinteraksi dengan baik. Vitamin dan mineral perlu ditambahkan pada calon pengantin agar kesuburannya baik.
Vitamin E penting dalam memelihara kesuburan perempuan sehingga asupan tinggi vitamin E sering disebutkan mempercepat kemungkinan hamil. Makanan sumber vitamin E antara lain minyak kelapa sawit, minyak kelapa, biji bunga matahari, dan tauge. Vitamin dan mineral sebagai sumber antioksidan biasanya banyak terdapat pada sayuran dan buah.
Vitamin B12 dan asam folat juga diketahui memiliki manfaat terhadap kesuburan dan vitamin tersebut dibutuhkan sebagai persiapan ibu yang siap untuk hamil, meskipun ada beberapa studi yang menyatakan pemberian asam folat berlebihan justru meningkatkan risiko keguguran namun apabila diberikan dalam jumlah yang sesuai angka kecukupan gizi (AKG) Indonesia sebesar 0,4 mg/hari maka dapat menurunkan risiko cacat pada bayi yang dilahirkan.Untuk laki-laki, vitamin B12 sangat penting dalam memelihara kesuburan, karena kekurangan vitamin B12 dapat mengakibatkan jumlah sperma yang dihasilkan testis pria menjadi lebih sedikit. Makanan sumber vitamin B12 yaitu daging, susu , keju,sayuran hijau, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Asam folat berfungsi dalam pembentukan sel otak dan saraf penyusunnya, sehingga kekurangan folat sebelum hamil dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan otak dan intelejensi bayi yang dilahirkan. Makanan sumber folat diantaranya biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran hijau.
Vitamin D juga diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan pada perempuan. Banyak penelitian yang membuktikan pemberian vitamin D pada perempuan yang belum memiliki keturunan ternyata bermanfaat meningkatkan kesuburannya. Dari hasil penelitian perempuan di Indonesia ternyata banyak yang mengalami defisiensi vitamin D. Asam Lemak omega 3 dan 6 juga dianjurkan untuk meningkatkan kesuburan. Makanan yang kaya asam lemak jenis ini sebaiknya dikonsumsi 2-3 porsi/minggu untuk mendapatkan manfaatnya. Asam lemak omega 3 dan 6, yang terdapat pada biji-bijian utuh, sayur dan ikan telah terbukti meningkatkan kesuburan sehingga yang bermanfaat untuk Catin. Sebaiknya dipilih dari sumber bahan makanan daripada dalam bentuk tablet karena selain tinggi kandungan zat gizi yang diinginkan, juga terdapat zat gizi lain yang juga melengkapi zat gizi.
Usahakan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro terutama zat besi (Fe) dan zinc. Kecukupan zat besi dan zinc sangat penting bagi calon ibu, karena kedua mineral tersebut dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi saat kehamilan dan dapat berakibat fatal jika terjadi kekurangan.Seng/zinc (Zn) merupakan mineral yang dibutuhkan dan dapat meningkatkan kesuburan karena seng mendukung proses keluarnya sel telur dari ovarium. Pangan sumber zat besi diantaranya daging, ikan, telur, bayam, dan brokoli. Makanan sumber zinc antara lain daging, ayam, telur, susu, dan keju. Dianjurkan diberikan sebanyak 15 mg/hari.
Asupan alkohol, kafein, lemak jenuh, dan gula ternyata berkaitan dengan penurunan kesuburan sehingga pada pasangan yang hendak memiliki anak asupan makanan tersebut sebaiknya dihindari.
Biasakan menjalani pola hidup sehat dan istirahat yang teratur serta cukup. Pola hidup yang sehat akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Mengingat akan pentingnya menjaga status gizi yang baik sebelum menikah,oleh karena itu sebagai calon pengantin sudah selayaknya memperhatikan asupan makanan dan menjalani pola hidup sehat demi tercapainya kualitas hidup dan generasi penerus yang lebih baik. (*)