spot_img
Tuesday, April 30, 2024
spot_img

Pendaki Asal Pakis Dilaporkan Hilang di Bromo, Hilang Kontak, Sempat Pamit Pulang Lebih Dulu

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Roni Nur Efendi, warga Wendit Timur, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dilaporkan hilang di pendakian Gunung Bromo, Senin (20/6). Pemuda 20 tahun itu hilang kontak saat pendakian bersama beberapa rekannya. Dia diketahui hilang dengan meninggalkan beberapa barang pribadi.

Hingga kini tim SAR gabungan mencari keberadaannya. Menurut informasi yang diterima, Roni bersama tujuh orang rekannya berangkat sekitar pukul 22.00 pada Sabtu (18/6) ke Gunung Bromo melalui jalur Nongkojajar, Pasuruan. Pagi harinya rombongan terus melakukan  perjalanan dari penanjakan ke arah lautan pasir Bromo. Saat itu Roni masih bersama rombongan di sebuah Warung.

“Survivor (korban) pamit memisahkan diri untuk pulang duluan, tetapi kemudian mengirimkan pesan WhatsApp ke rekannya bahwa ada trouble dan sinyal yang sulit. Dari situ korban hilang kontak dengan rombongannya,” kata Sarianto Anggota TRC BPBD Kabupaten Malang saat dikonfirmasi, Senin (20/6).

Ditambahkan Sarianto, korban yang hilang merupakan adik ipar Mulyadi anggota Pusdalops BPBD Kabupaten Malang. Pihak keluarga pun sudah memberikan pembenaran kepadanya atas aktivitas mendaki Roni. “Sekitar pukul 8.00 pagi ada laporan dari petugas Pos Tiket Wisata Penanjakan TNBTS Wonokitri bahwa ada pendaki yang hilang dan petugas disana menemukan sepeda motor, helm, HP dan jaket milik korban. Saat ini barang barang temuan itu sudah diamankan oleh petugas TNBTS,” jelasnya.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat menuturkan, pihaknya sudah melakukan pencarian melibatkan tim gabungan dari unsur kepolisian, TNI serta relawan. “Masih dilakukan penggalian informasi data serta pencarian oleh pihak TNBTS melibatkan potensi lokal, BPBD dan potensi SAR lainnya. Pencarian masih seputar penemuan awal di kawasan Pusung Duwur,” ujar Sarif.

Namun, pencarian yang di lakukan di hari pertama belum membuahkan hasil. Roni belum diketahui keberadaannya oleh tim gabungan. “Pencarian korban hari ini nihil dan kembali ke Pos TNBTS Wonokitri untuk kordinasi sambil menunggu dari Basarnas Surabaya serta dari BPBD Kabupaten Pasuruan,” tambahnya.

Paman korban, Muliadi mengungkapkan, awalnya korban yang berangkat bersama keenam rekannya mengendarai sepeda motor. Dia mengendarai motor seorang diri, sedangkan enam orang temannya saling berboncengan. Dia menuturkan, korban rencananya berwisata di Gunung Bromo dan kembali pada Minggu (19/6) pagi di rumahnya masing-masing.

“Sesuai keterangan teman-temannya, ketika akan pulang, korban menghubungi untuk pamit terlebih dahulu. Ternyata ketika temannya sampai di rumah tak mendapati korban pulang,” kata dia.

Mendapati korban yang belum berada di rumah, sementara teman-temannya sudah pulang ke rumah, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan hal itu ke kepolisian dan BPBD Kabupaten Malang. “Setelah mendengar dari teman-temannya Fendi (korban) tidak di rumah. Kami lapor ke BPBD Kabupaten Malang dan kepolisian,” ungkapnya.

Muliadi menceritakan, korban tahun ini baru lulus SMA dan akan melalui proses wisuda. Dia mengaku terkejut melihat sepupunya itu meninggalkan sepeda motor Suzuki Satria Fu warna hitam dengan Nopol N 5851 ECZ yang dikendarainya, ditemukan petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di sekitar Bukit Emprit lengkap dengan helm, hoodie, serta handphone milik korban. “Motor, helm, jaket, dan HP semua ditinggal. Itu yang membuat kami bingung sampai sekarang. Karena tidak pernah ada masalah sebelumnya,” tutur Muliadi. (tyo/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img