MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mewajibkan setiap wisatawan yang melakukan aktivitas pendakian ke Gunung Semeru untuk menggunakan gelang pelacak berteknologi Radio Frequency Identification (RFID). Aturan ini mulai diberlakukan sejak Juni 2025.
Pranata Humas Balai Besar TNBTS, Endrip Wahyutama, menjelaskan bahwa penggunaan gelang RFID bertujuan untuk mempermudah pelacakan posisi pendaki, terutama jika terjadi kondisi darurat di jalur pendakian.
“Pemberlakuan penggunaan gelang RFID sudah mulai Juni 2025. Dengan gelang ini, posisi pendaki bisa diketahui. Sebab, mendaki ke kawasan Semeru tetap berisiko tersesat, jatuh, atau bahkan hilang,” kata Endrip di Kota Malang, Senin (7/7) kemarin.
Gelang pelacak tersebut dilengkapi chip mini dan antena yang memancarkan sinyal ke menara pemancar yang dipasang di beberapa titik jalur pendakian. Ketika pendaki berada di dekat pemancar, chip akan mengirimkan data seperti identitas pengguna dan posisi terakhir.
“Data langsung terkirim ke Kantor Resort Ranupani. Jadi ketika sudah sampai di Ranu Kumbolo, pendaki wajib tap in atau check in agar posisi bisa terpantau. Kalau lupa tap in, data pendaki tidak akan terekam,” ujarnya.
Sebelum menerima gelang RFID, calon pendaki harus memenuhi sejumlah persyaratan, di antaranya bukti pendaftaran rombongan, surat pernyataan tanggung jawab, daftar perlengkapan yang dibawa, KTP, kartu keluarga (KK), serta surat izin orang tua atau wali bagi pendaki yang belum memiliki KTP. Selain itu, pendaki juga wajib menyertakan surat keterangan sehat.
Khusus bagi pendaki yang tergabung dalam organisasi, diwajibkan melampirkan surat permohonan dari organisasi, salinan akta pendirian organisasi, kartu tanda anggota organisasi, kartu pelajar, atau kartu mahasiswa.
Karena keterbatasan jumlah petugas, pihak TNBTS juga bekerja sama dengan Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST) untuk memastikan setiap pendaki melakukan check in RFID di titik-titik yang telah ditentukan.
“Karena keterbatasan petugas, kami berkoordinasi dengan PPGST untuk memastikan hal tersebut (check in gelang RFID) dilakukan oleh pendaki,” tutup Endrip. (ntr/aim)