MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Tri wulan akhir tahun anggaran 2025, pendapatan sektor pajak di Kabupaten Malang cukup menggembirakan. Itu karena sampai dengan awal pekan lalu penpadatan pajak mencapai 77,22 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Capaian saat ini Rp 563.892.309.251, dari target Rp 730. 200.171. 372. Ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,’’ kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang Dr Made Arya Wedanthara.
Kepada Malang Posco Media, Made pun merinci capaian terbesar yaitu pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai 94,19 persen, atau Rp 107.959.554.844 dari target Rp 114.621.487.422. Capaian terbesar kedua yaitu PBJT Makanan dan Minuman. Yaitu sudah tercapai Rp 16.767.111.504, dari target Rp 18.778.240.386 atau 89,29 persen.
“Untuk opsen ini baru pertama kami mendapatkan. Jadi belum bisa dibandingkan dengan tahun kemarin,’’ tambahnya.
Yang jelas ditegaskan pria asal Bali ini bahwa pendapatan dari opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) semuanya sudah lebih dari 75 persen.
‘’Capaian saat ini untuk Opsen Pajak Kendaraan Bermotor sudah mencapai Rp 121.849.891.850. Sudah 77,45 persen dari target Rp 157.325.420.812. Sedangkan opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sudah mencapai 81.08 persen atau Rp 50.098.468.700 dari target Rp 61.785.911.170,’’ tambah mantan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang ini.
Sementara untuk pendapatan lainnya, jasa perhotelan, sudah terealisasi 78,76 persen dari target Rp 8.276.724.151. PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan terealisasi 84,82 dari target Rp 8.025.000.000. Reklame telah tercapai 88,35 persen dari target Rp 4.920.291.120. PBJT Tenaga Listrik terealisasi 61,89 persen dari target Rp 153.373.412.210.
Sementara MBLB telah terealisasi 70,79 persen dari target Rp 870.825.412. PBJT Jasa Parkir teralisasi 65,35 persen dari target Rp 1.588.295.198. Sedangkan air tanah tercapai 86,34 persen dari target Rp 6.993. 810.697.
“Ada yang peningkatannya perlahan. Seperti PJT Tenaga Listrik. Capaian pendapatan per 22 September 2025 lalu tercapai 61,88 persen atau Rp 94.914.359.893. Sementara per tanggal 6 Oktober 2025 capaiannya 61.89 persen, atau Rp 94.917.112.644,’’ urai Made.
Terkait pendapatan PJT Tenaga Listrik, Made juga bersiap untuk melakukan audiensi dengan PLN. Audiensi ini terkait rencana meningkatan pendapatan PJT Tenaga Listrik. “Ya, ada rencana kesana. Kami akan melakukan audiensi dengan PLN. Ada usulan juga dari DPRD,’’ ungkapnya. (ira/jon)