MALANG POSCO MEDIA – Miris. Ketika semua lembaga pendidikan berlomba menjadi yang nomor satu, bertabur prestasi nasional bahkan internasional. Namun data menunjukkan ada 5.243 anak tidak sekolah (ATS). Tentu ini menjadi problem serius bagi Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan.
Banyak faktor, mulai menikah, bekerja, difabel, hingga jarak sekolah menjadi lebih jauh dari rumah. Dari jumlah itu, jumlah terbanyak ada di Kecamatan Kedungkandang. Artinya di kecamatan-kecamatan lain potensi anak tidak sekolah juga tinggi. Ini menjadi perhatian serius bagi seluruh stakeholder di Kota Malang.
Butuh sinergi antar lembaga untuk mengatasi problem yang kalau dibiarkan bisa menular dan jumlahnya bisa meningkat drastis tiap tahun. Bukan hanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saja, tapi juga melibatkan Kementerian Agama Kota Malang, Dinas Sosial P3AP2KB dan Dispendukcapil. Bukan hanya itu saja, instansi di kecamatan hingga perangkat RT pun dirangkul untuk ikut mendeteksi kasus-kasus anak tak sekolah.
Maka ini kesempatan bagi Walikota terpilih mendatang untuk memprioritaskan ATS ini. Jangan hanya memprioritaskan lembaga-lembaga yang sudah keren pendidikan dan prestasinya. Tapi prioritaskan anak-anak yang putus dan tidak bersekolah di usia produktif mereka.
Paling tidak, sekolah, kalau tidak sampai melanjutkan ke perguruan tinggi, ya minimal tamat pendidikan SMA/ SMK. Maka hadirnya stakeholder terkait untuk memberikan pemahaman dan antisipasi sejak dini sangat dibutuhkan. Jangan sampai setelah tamat SD atau SMP, orientasinya menikah bagi perempuan. Bagi yang laki-laki, pilihannya bekerja.
Alasan ekonomi jangan sampai dijadikan alasan utama untuk menghentikan masa pendidikan sang anak. Karena itulah kehadiran Pemerintah Kota Malang dan jajaran menjadi sangat penting. Kalau tidak, ini akan menjadi persoalan akut yang bakal susah dituntaskan di masa depan.
Pilkada serentak menjadi momen penting bagi masyarakat untuk memilih calon walikota yang peduli dan perhatian dengan pendidikan. Pendidikan adalah aset paling berharga dari orang tua untuk anak bagi masa depannya. Dan Pemerintah Kota Malang harus menjamin dan memastikan warganya tak ada yang tak bersekolah.(*)