MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penemuan struktur batu bata purba yang diduga candi di areal persawahan Dusun Bendungan Desa Landungsari Kecamatan Dau perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Pihak Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) XI sempat datang di tempat tersebut beberapa waktu belakangan. Tim BPK XI datang saat penemuan benda-benda Batu Padas dan Andesit, sebelum penemuan struktur batu bata purba.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Purwoto menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan penemuan benda-benda sejak tahun 2023, kemudian diteruskan ke BPK XI.
“Setelah kami laporkan tahun 2023, sudah turun untuk pengecekan lokasi. Namun untuk dilakukan penelitian sepertinya belum,” jelas Purwoto.
Apakah penemuan struktur batu bata purba tersebut merupakan candi atau bukan, Purwoto menegaskan yang menentukan adalah tim ahli cagar budaya yang dimiliki oleh BPK XI.
“Untuk menentukan itu butuh tim cagar budaya melakukan penelitian. Karena sudah kami laporkan ke BPK XI, harapan kami untuk melakukan penelitian terhadap temuan itu,” lanjutnya.
Begitupula dengan proses penggalian, harus dilakukan oleh tim ahli cagar budaya. Purwoto menyampaikan masih menunggu pada proses tindakan lanjutan oleh tim BPK XI.
“Tidak bisa digali sendiri maupun menentukan sendiri. Kami juga tidak bisa karena tidak punya tenaga ahli,” tambah Purwoto.
Diberitakan sebelumnya, struktur batu bata purba yang disebut Situs Candi Wurandungan ditemukan, Sabtu (7/6) lalu. Penemuan saat Kasun Bendungan Desa Landungsari Kecamatan Dau Rudi Harianto saat berkegiatan bersama Pelestari Purbakala dan Budaya Indonesia (PPBI) dan warga.
Penemuan itu telah didatangi oleh seorang Arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono. Didapati pula Batu Padas yang memiliki tulisan. Diduga tulisan aksara. Namun Dwi belum dapat memastikan. Ia menegaskan perlu dilakukan penelitian. (den/jon)
