MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Potensi alam dan keberadaan banyak warga lanjut usia di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang menjadi perhatian tim dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Minggu (6/8) lalu, mereka melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tim dosen memaksimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada di desa tersebut.
Ada banyak hasil pertanian di Desa Pandansari. Potensinya besar. Setiap panen selalu melimpah. Diantaranya buah mengkudu, kelor, jahe, sereh, dan jambu biji merah.
Dari melimpahnya komoditas pertanian tersebut, tidak sedikit kadang jatuh dan membusuk. Artinya tidak termanfaatkan dengan baik. Sangat disayangkan.
Melihat peluang tersebut, tim dosen Fakultas Farmasi UNAIR membuat sebuah terobosan. Dengan keahlian dan kompetensi keilmuan yang dimiliki, mereka mengolah aneka hasil SDA itu menjadi produk bernilai tinggi. Berupa minuman tradisional berkhasiat.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. apt.Aty Widyawaruyanti , M.Si mengatakan, dengan potensi alam yang dimiliki Desa Pandansari seyogyanya memberikan manfaat yang besar. Khususnya bagi masyarakat sekitar. “Kami melakukan pengabdian di desa Pandansari karena potensi alam di desa ini melimpah namun tidak termanfaatkan secara maksimal,” katanya.
Di sisi lain, kata Prof Aty, jumlah lansia di desa ini banyak. Mereka membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk menjaga kebugaran dan kesehatan. Mengingat usia mereka yang sudah lanjut, rentan untuk sakit.
“Maka dengan potensi alam yang ada, kami berkreasi untuk menghasilkan pangan fungsional yang dapat dikonsumsi para lansia. Sehingga kesehatan mereka dapat lebih terjaga,” terangnya.
Maka dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim dosen Fakultas Farmasi UNAIR menggelar workshop untuk masyarakat Desa Pandansari.
Ada tiga materi utama.
Pertama, cara memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di kecamatan Poncokusumo. Mulai cara menanam, merawat hingga memanen. “Tidak hanya itu kami juga menjelaskan setiap khasiat yang dikandung buah atau tanaman,” ujarnya.
Materi kedua, tentang cara memanfaatkan buah atau tanaman herbal yang sudah dipanen. Mulai cara memotong, menjemur hingga diseduh menjadi minuman berkhasiat.
Dan materi ketiga memberikan pelatihan cara mengemas produk. Karena tujuan jangka panjangnya dapat memasarkan produk hasil tani ini. Bahkan harapannya menjadi produk khas Desa Pandansari.
Ada beberapa produk hasil inovasi tim dosen. Antara lain stek daun kelor, jus jambu biji dan sirup. Sirup ini merupakan hasil olahan dari jahe, cengkeh, kayu manis, sereh dan jeruk purut.
“Hasilnya ada empat produk. Yaitu stek daun kelor, jus, sirup jahe, dan buah mengkudu yang sudah dikeringkan. Khasiatnya banyak. Salah satunya anti kolesterol, menurunkan tekanan darah, antioksidan/mencegah kerusakan sel dll. Harapan kami ini menjadi produk khas Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang,” tuturnya.
Selang tiga hari dari keempat produk tersebut langsung dipratikkan oleh peserta dan diperkenalkan pada perangkat Kecamatan dan mendapatkan apresiasi yang positif dan akan dijadikannya sebagai produk unggulan Desa Pandansari.
Kepala Desa Pandansari Ahmad Zainul Abidin, S.Ag menyampaikan terimakasih atas inisiatif tim dosen dari UNAIR ini. Dia berharap pengabdian yang telah dilakukan memberikan manfaat serta inspirasi positif bagi warganya.
Tim pengabdian ini terdiri dari empat dosen dan dibantu beberapa mahasiswa. Diantaranya adalah Guru Besar dan Doktor. Yaitu Prof. Dr. apt. Aty Widyawaruyanti., M.Si, Prof. Dr.apt. Wiwied Ekasari., M.Si, Prof. Dr. apt. Retno Sari., M.Sc dan Dr.rer.nat. Maria Lucia Ardhani DL. M.PharmSci. (imm)