.
Friday, November 22, 2024

Pengabdian Masyarakat Oleh Universitas Brawijaya; Sukses Beri Manfaat Positif Bagi Desa Sangatta Selatan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kegiatan pengabdian masyarakat oleh Universitas Brawijaya (UB) sukses memberikan manfaat positif bagi mitra di Desa Sangatta Selatan, mulai 25 Juni hingga 31 Agustus 2024. Mitra kerja sama UB yaitu P4S Wisma Kemakmuran, kelompok peternak sapi perah dan kambing, serta STIPER (Sekolah Tinggi Pertanian) Kutai Timur.

Pendatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan P4S Wisma Kemakmuran Sangatta

Program pengabdian masyarakat ini melibatkan  dosen UB dan STIPER Kutai Timur, serta mahasiswa UB. Fokus kegiatan pada edukasi dan pembangunan teknologi digester biogas untuk kotoran sapi dan introduksi teknologi pengomposan kotoran kambing.

Selama lebih dari 30 hari, di Desa Sangatta Selatan, khususnya kelompok  P4S Wisma Kemakmuran menjadi pusat perhatian dan rujukan karena adanya kegiatan pengabdian masyarakat oleh UB yang diketuai Prof. Dr. Ir. Susinggih Wijana, S.U.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan UB yaitu Doktor Mengabdi (DM) Kemitraan melalui pendanaan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM)  UB yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran pada badan air dan tanah, melalui implementasi teknologi digester biogas dan pengomposan.

Edukasi dan praktek teknologi digester biogas dan pengomposan kotoran kambing

Hal ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6 yaitu air bersih dan sanitasi layak,  nomor 7 yaitu energi bersih dan terjangkau, nomor 12 yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), serta nomor 13 yaitu penanganan perubahan iklim.

Komitmen UB untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang pemanfaatan limbah, menjadi pilar penting pada kegiatan ini. Desa Sangatta Selatan, khususnya kelompok P4S Wisma Kemakmuran dipilih karena permasalahan limbah kotoran sapi dan kotoran kambing yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Peresmian teknologi digester biogas dari kotoran sapi

Kedua jenis limbah tersebut, dibuang percuma ke lingkungan sehingga berpotensi menyebabkan pencemaran pada badan air dan tanah. Namun, komitmen ketua kelompok P4S Wisma Kemakmuran, Dean Ramadanti Widodo Putri S.M. sangat tinggi untuk bisa mengubah limbah kotoran ternak menjadi produk lain yang bernilai ekonomi tinggi seperti biogas dan pupuk organik.

Untuk itu, berbagai kegiatan telah dilakukan selama program ini, seperti sosialisasi dan edukasi tentang teknologi digester biogas dan pengomposan, pembangunan digester biogas kotoran sapi, introduksi teknologi pengomposan kotoran kambing, demplot dan uji coba pupuk organik padat, pembuatan silase, hingga identifikasi potensi kolaborasi ke depan.

Demo teknologi pengomposan kotoran kambing oleh tim mahasiswa KKN DM

Sebagai contoh, pada 14- 17 Juli 2024, tim dosen dari UB dan STIPER Kutai Timur berkolaborasi melakukan beberapa kegiatan. Pertama, penandatanganan dokumen perjanjian kerja sama (PKS) antara UB dengan P4S Wisma Kemakmuran. Kegiatan berikutnya adalah peresmian digester biogas oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) yaitu Dyah Ratnaningrum, S.Pt.,M.Si.

Selanjutnya kegiatan edukasi dan praktek yang meliputi, pertama pentingnya teknologi pengolahan limbah organik untuk mengurangi dampak lingkungan oleh Prof.Dr.Ir. Susinggih Wijana, MS. Kedua, operasionalisasi teknologi digester biogas oleh Prof. Sri Suhartini, STP,M.Env.Mgt,Ph.D. Ketiga, panduan praktis teknologi pengolahan limbah secara mandiri oleh masyarakat yang efektif dan berkelanjutan oleh Prof,Dr.Femiana Gapsari Madhi Fitri,S.T,.M.T. Keempat, pakan hijauan untuk peningkatan produktivitas ternak  berkualitas tinggi dan efisien oleh Dr. Suharlina ,S.Pt.,MSi dari STIPER Kutai Timur

Kegiatan mahasiswa KKN DM saat monev lapang

Kegiatan dilanjutkan dengan praktek lapang oleh dosen dibantu oleh tim mahasiswa yaitu yang pertama pemberian bahan baku (feeding) pada digester biogas yang dilakukan oleh Ibu Ika Atsari Dewi, STP., MP.  Kedua, teknologi pengomposan kotoran kambing oleh Ibu Gabryna Aulia Nugroho, S,P.,M.P., M.Sc

Selain itu, lima mahasiswa program sarjana dari Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIP), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, terlibat dalam kegiatan KKN DM yaitu, Arridho Septian, I Gusti Putu Rahm TA.P, Fadhil Ramadani, Rizal Bungaran M, dan M Andhyka Cahya I. Ada juga keterlibatan lima mahasiswa program magister dan doktor di FTP , yaitu Rizki Putra Samudra, ST., Riris Wakadatun Nafi’ah., ST., Andika Putra Agus, ST., Wafa Nida Faiza Azra, S.T. dan Dhani Aryanto S.TP.,MP, serta asisten pendamping yaitu Novita Ainur Rohman, ST.,MT.

Kunjungan ke Bupati Kutai Timur untuk membahas potensi kerjasama di masa mendatang

Para mahasiswa tersebut turut serta membantu kegiatan edukasi dan implementasi teknologi, serta membantu operasional yang ada di kelompok P4S Wisma Kemakmuran, seperti membuat silase untuk pakan sapi dan kambing, panen odot untuk pembuatan silase, memberikan pakan kepada sapi dan kambing, memerah susu sapi dan kambing, memasukkan kotoran sapi pada digester biogas, hingga melakukan pendampingan pada mitra.

“Terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang sudah melakukan kegiatan pengabdian di P4S Wisma Kemakmuran dan memberikan ilmu baru, terutama tentang digester biogas. Sudah lama saya ingin membuat biogas namun masih belum ada konsultannya. Mahasiswa juga sangat baik dan inisiatif dalam melakukan kegiatan di sini,” ujar Widodo, peternak dan mantan ketua kelompok P4S Wisma Kemakmuran.

Pelatihan publikasi karya ilmiah internasional di STIE Nusantara Sangatta dan STIPER Kutai Timur

Sementara itu, Prof. Susinggih selaku ketua tim dari UB merasa bangga atas capaian tim dosen dan mahasiswa di kegiatan Dosen Mengabdi (DM). “Kami berharap, dengan adanya implementasi kedua teknologi ini, kita dapat mendorong praktik pengolahan limbah kotoran ternak yang lebih efektif dan berkelanjutan di masyarakat,” ungkapnya.

Demikian pula, Prof. Sri Suhartini, sebagai salah satu anggota tim juga bangga dengan kegiatan tersebut. “Kegiatan DM ini harapan menjadi batu loncatan untuk melebarkan kolaborasi dan kiprah UB untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di Kutai Timur  secara khusus dan Kalimantan secara umum,” sebutnya.

Selain sosialisasi, pada 15-17 Juli 2024, tim dosen UB juga melakukan kunjungan kerja ke beberapa mitra baru untuk pengembangan kolaborasi. Mitra yang berpotensi meliputi PT. Pamapersada Nusantara, Bupati Kutai Timur, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nusantara Sangatta, dan PT Pupuk Kalimantan Timur.

PT. Pamapersada Nusantara berharap untuk penjajakan kolaborasi pemberdayaan UMKM binaannya. Di sisi lain, potensi kerjasama dengan PT Pupuk Kaltim dapat berupa program penelitian, magang mahasiswa, dan pengabdian melalui jalur CSR.

Kunjungan Kerja untuk penguatan kolaborasi CSR ke PT. Pupuk Kaltim

Melalui kegiatan ini, Bupati Kalimatan Timur juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan UB dapat tetap berlangsung. Selain itu, Bupati juga menyampaikan komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri baru yaitu nanas dan gula aren.

Berikutnya Tim dosen UB juga turut memberikan workshop di STIE Nusantara Sangatta guna meningkatkan skill publikasi karya ilmiah internasional dosen. Lalu pada 29 Juli 2024, tim dosen UB dan STIPER Kutai Timur dan mitra P4S Wisma Kemakmuran telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap mahasiswa KKN DM. Dari kegiatan monev tersebut, dapat diketahui bahwa penerimaan masyarakat terhadap kegiatan edukasi dan implementasi teknologi digester biogas dan pengomposan sangat baik.

“Alhamdulillah, saya akhirnya bisa mengoperasikan beberapa alat pendukung yang berguna untuk optimasi proses pengomposan kotoran kambing, seperti alat moisturemeter. Dengan demikian, kadar air dari bahan baku selama pengomposan berlangsung dapat dimonitor,” ujar Eko, salah satu anggota kelompok.  “Adanya introduksi operasionalisasi digester memberikan wacana baru jika limbah kotoran ternak bisa menjadi biogas pengganti LPG,” imbuh Nur yang juga anggota kelompok P4S Wisma Kemakmuran.

Selain itu, tim mahasiswa KKN DM juga telah melakukan uji coba demplot dengan mengaplikasikan produk kompos dari kotoran kambing terhadap pertumbuhan rumput odot. Kegiatan tersebut telah dilakukan mulai pertengahan Juli 2024 hingga Agustus 2024, demikian juga kelanjutan dari proses pengomposan kotoran kambing tersebut.

Kegiatan ini kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa dari STIPER Kutai Timur yang berada di bawah bimbingan Nursida, S.Pt., MP. Kompos organik yang dihasilkan akan dilakukan pengujian kualitasnya untuk mendapatkan informasi kelayakan teknis dan potensi komersialisasinya. Tim mahasiswa juga telah melakukan perhitungan ekonomi untuk mendapatkan harga jual pupuk organik yang dihasilkan. 

Prof Femiana juga menyampaikan bahwa program DM kemitraan ini difokuskan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat serta pemangku kepentingan tentang pentingnya teknologi pemanfaatan limbah organik menjadi bioenergi dan bioproduk.

Melalui kegiatan DM Kemitraan ini, UB berharap dapat terus melanjutkan program-program serupa di masa mendatang, serta menginspirasi lebih banyak institusi untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Banyak potensi komoditas pertanian dan perkebunan yang membutuhkan pendampingan dari UB sehingga menjadi agroindustri baru, dengan mengusung konsep berkelanjutan menuju ekonomi sirkular. (adv/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img