MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Panpel Arema FC dan Aremania terus merapatkan barisan untuk melancarkan laga bigmatch di BRI Liga 1 2022/2023 di pekan 11 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) akhir pekan nanti. Tidak hanya fokus pada pengamanan di Stadion Kanjuruhan saat pertandingan mendatang, tetapi juga berkoordinasi dengan aparat keamanan di wilayah-wilayah luar kota yang juga jadi jalur keberangkatan atau kepulangan Aremania ke Malang. Salah satunya adalah wilayah Pasuruan.
Panpel Arema FC dan Aremania pun berkoordinasi dengan Polres Pasuruan, Senin (26/9) kemarin untuk memastikan keamanan Aremania yang akan datang ke Stadion Kanjuruhan. “Bersama Aremania kami mengikuti rakor dengan pihak Polres Pasuruan. Di sana rakor diikuti oleh Aremania yang berasal dari Sidoarjo, Pandaan, Sukorejo, Purwosari, Purwodadi dan juga wilayah yang berbatasan dengan Probolinggo,” ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Dalam rakor yang dipimpin oleh Kapolres Pasuruan AKBP Bayu Pratama tersebut menghasilkan beberapa keputusan yang tujuannya adalah perjalanan Aremania bisa berjalan dengan lancar dan aman. “Pembahasan adalah terkait dengan pengamanan jalur rombongan Aremania yang dari wilayah utara atau Sidoarjo, yang mana saran dari kapolres agar Aremania Sidoarjo tidak memakai roda dua menuju Stadion Kanjuruhan dan disarankan untuk memakai roda empat atau berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI agar bisa disediakan transportasi,” ungkap Haris.
Abdul Haris mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian terutama di wilayah Polres Pasuruan yang memberikan perhatian penuh terkait pengamanan Aremania yang selama ini dikenal memiliki basis besar di Pasuruan.
“Kami sampaikan terima kasih kepada Polres Pasuruan yang memberikan perhatian besar atas pengamanan Aremania yang selama ini memang Pasuruan dan kota-kota sekitarnya dikenal banyak terdapat Aremania. Ini pentingnya koordinasi dan menjaga hubungan baik klub, suporter dan pihak keamanan, semoga nanti pertandingan berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun,” jelasnya.
Sementara itu, Aremania dari Malang yang turut hadir dalam rakor, Ahmad Ghozali mengatakan, rakor tersebut juga memastikan bila jajaran kepolisian Kabupaten Pasuruan akan melakukan patroli dan penjagaan personil di tempat-tempat yang selama ini dianggap rawan. Mulai wilayah Gempol sampai dengan Purwodadi dan di wilayah Pasuruan sisi timur juga. Dalam hal ini pihak polres akan melakukan patroli yang melibatkan sabara dan dibantu oleh jajaran polsek setempat.
“Bahkan untuk jalur kereta api juga akan dilakukan monitor terkait masuknya suporter rival agar tidak bisa masuk ke Malang. Polres Pasuruan siap bekerja sama dengan Panpolsuska Daop 8 Surabaya mulai tanggal 1 Oktober mulai pagi,” beber Ahmad Ghozali ke Malang Posco Media.
Selain itu, juga disampaikan bila kegiatan nobar di wilayah Pasuruan akan dimonitor dan dijaga oleh polsek setempat demi menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan. “Keseluruhan poin dari rakor ini harapannya adalah agar semuanya bisa berjalan lancar dan kondusif ketika pengamanan laga Arema FC melawan Persebaya. Agar wilayah Jawa Timur ini berjalan lancar dan aman,” tambahnya.
Ghozali mengatakan, rakor dan kepastian pengamanan yang melibatkan Polres Pasuruan tersebut sekaligus memastikan bila tidak ada aksi-aksi yang tidak diinginkan. Misalkan adanya sweeping kendaraan yang kadang terjadi ketika bigmatch Arema FC melawan Persebaya.
“Biar kendaraan plat L juga dipastikan aman masuk ke Malang. Tidak ada sweeping-sweeping, keamanan Aremania juga bisa dipastikan dengan pengamanan yang melibatkan Polres Pasuruan,” tegas dia.
Wilayah Pasuruan sendiri selama ini kerap disebut sebagai jalur yang rawan karena di sana juga terdapat basis suporter Persebaya. Bahkan, jalur tersebut dianggap sebagai Jalur Gaza dan beberapa kali terjadi aksi pelemparan ketika suporter kedua tim melintas.
“Intinya laga nanti dibantu maksimal pengamanannya, Aremania mari berfokus pada kreativitas dan dukungan untuk Arema serta menunjukkan kita sebagai suporter kreator,” tandas dia. (ley/bua)