.
Thursday, December 12, 2024

Pengamen Jalanan Masuk Bus Wisata, DPRD Minta Tertibkan dan Beri Wadah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Satpol PP Kota Batu bersama Tim Gabungan memastikan telah melaksanakan patroli dan pengawasan secara rutin atas kejadian banyaknya pengamen jalanan yang masuk ke dalam bus wisata dan mengganggu keamanan wisatawan. Hal itu ditegaskan Sekretaris Satpol PP Kota Batu, Fariz Pasharella.

“Satpol PP Kota Batu telah dan akan meningkatkan pengawasan serta melakukan penertiban terkait keluhan tersebut. Tidak itu saja, kami juga akan menambahkan titik-titik operasi penertiban kepada pengamen,” ujar Faris.

Ia menjelaskan, titik penertiban operasi terutama di tempat-tempat wisata, transit bus dan pusat oleh-oleh. Itu dilakukan agar wisatawan merasa nyaman saat berkunjung ke Kota Batu. Melihat permasalahan tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurochman menambahkan agar ada ketegasan dari Pemkot Batu, khususnya bagi OPD penegak Perda.

“Jangan sampai masalah ini merusak citra Kota Wisata Batu karena wisatawan merasa tidak nyaman. Karena hal tersebut bisa berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan,” bebernya.

Pun sebaliknya Pemkot Batu harus memberikan wadah dan mengelola potensi kreatif mereka para pengamen untuk tampil di ruang publik, tempat oleh-oleh atau tempat wisata. Dengan begitu wisatawan malah akan merasa senang dan nyaman.

“Dengan adanya wadah tersebut, wisatawan malah akan nyaman. Bahkan kalau merasa senang wisatawan akan memberikan uang lebih kepada pengamen,” terangnya.

Sebelumnya Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batu, Asep Abiyanto membenarkan seringnya peristiwa yang kerap menggangu kenyamanan wisatawan tersebut. Parahnya lagi ada oknum pengamen yang berbau alkohol.

“Tidak hanya itu, kalau tidak diperbolehkan mereka tetap memaksa dan mengancam. Karena takut dan enggan ramai soalnya kami para pemandu membawa para wisatawan akhirnya terpaksa kami turuti,” ungkap Asep.

Dengan adanya permasalahan tersebut, pihaknya mewakili para pelaku wisata dan wisatawan meminta agar ada tidak lanjut dari Pemerintah Kota Batu. Karena menurutnya permasalahan-permasalahan tersebut mencoreng dunia pariwisata Kota Batu. “Padahal sudah jelas ada aturan tertulis tentang pengamen dilarang ngamen diatas Bus Pariwisata, memang saya belum pernah melihatnya. Tapi tindakan ngamen diatas bus sangat menganggu kenyamanan rombongan wisata yang sedang sedang menikmati tripnya,” terangnya.

Ditakutkan lagi ketika oknum pengamen masuk ke bus pariwisata terjadi hal buruk. Misalnya seperti ada barang hilang. Meskipun masih belum ada kasus tersebut. Sehingga yang bertanggung jawab adalah biro wisata. “Selama ini kami berupaya untuk menjaga agar keselamatan tamu termasuk barangnya tetap terjaga. Bila ada yang ingin berjualan seperti asongan, kami minta untuk tidak naik ke atas bus. Contohnya seperti para pedagang asongan di kawasan rest area Bromo yang tetap sabar menunggu tamu turun dari bus,” ungkapnya.

Bahkan dari laporan guide yang di lapangan, oknum pengamen jalanan ini biasa beraksi ketika bus pariwisata sedang menunggu rombongan wisata sedang jalan-jalan. Mereka naik ke bus saat sedang macet atau menunggu traffic light menyala hijau di persimpangan. Aksi mereka selalu berpindah-pindah, karena mereka biasanya bersama partner lain yang standby membawa motor. 

“Dengan kejadian itu membuat para guide mengalah dengan memberikan kompensasi uang atau rokok supaya mereka tidak naik ke Bus, tetapi mereka tetap ngotot. Setelah kami ancam untuk telepon polisi baru nyali mereka ciut,” ceritanya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img