Pariwisata merupakan sektor unggulan yang diharapkan mampu menggerakkan roda perekonomian Indonesia. Pariwisata sebagai sektor unggulan, tidak lain karena dampak yang mampu ditimbulkan dari aktivitas pariwisata yang begitu besar terhadap Ekonomi, Sosial, maupun Lingkungan. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dan cukup potensial dalam upaya penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Mengingat bahwa potensi alam dan budaya yang khas tersebar hampir di sebagian besar wilayah kabupaten Malang, maka besar kemungkinan untuk dikembangkan menjadi obyek wisata baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kabupaten Malang merupakan daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata alam yang cukup beragam. Hal ini berpotensi positif atau mempunyai dampak besar bagi pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Potensi daya tarik wisata yang dapat dikembangkan di Kabupaten Malang antara lain pertanian, peternakan, daya tarik wisata alam, kuliner, artificial, edukatif dan lain lain.
Pertumbuhan sektor pariwisata berbanding lurus dengan pertumbuhan industri-industri yang ada di dalamnya. Hal ini juga menjelaskan bahwa sektor pariwisata yang dalam pengelolaannya memerlukan tenaga kerja sektor pariwisata juga ikut mengalami pertumbuhan atau peningkatan kebutuhan. Oleh karena itu, dirasakan perlu melakukan penelitian terkait analisis penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata Indonesia.
Menurut BPS, tenaga kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang sedang bekerja, memiliki pekerjaan namun sementara tidak bekerja, seseorang yang tidak memiliki pekerjaan tetapi sedang mencari pekerjaan. Permintaan tenaga kerja atau lebih tepatnya penyerapan tenaga kerja merupakan kondisi dari permintaan turunan dari output yang sudah dihasilkan (Kuncoro, 2002).
Artinya setiap pertambahan output barang atau jasa perusahaan akan cenderung untuk menambahkan tenaga kerjanya untuk memproduksi output lebih banyak lagi. Dalam kasus penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata input modal utama yang digunakan adalah modal tenaga kerja itu sendiri, dengan alasan bahwa pariwisata merupakan sektor yang padat karya.
Manusia memiliki peranan penting dalam sektor pariwisata karena merupakan tokoh utama yang berperan baik sebagai konsumen maupun produsen bagi setiap produk pariwisata. Pengembangan sektor pariwisata yang diprogramkan baik oleh pemerintah ataupun oleh pihak swasta akan diarahkan pada usaha untuk meningkatkan kuantitas kunjungan wisatawan karena merupakan sumber pendapatan yang cukup signifikan.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah secara positif akan mempengaruhi tingkat kesempatan kerja khususnya di bidang pariwisata. Sebab itu sektor pariwisata perlu didukung oleh beberapa sektor penunjang pariwisata, baik di bidang transportasi maupun di bidang akomodasi serta pelayanan termasuk sektor hotel, dan restoran.
Industri pariwisata memiliki peran vital dalam penyerapan tenaga kerja pada sektor formal yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang memiliki kualitas skill dan pengetahuan yang memadai untuk bekerja pada sektor formal. Seperti halnya perhotelan, restoran, objek pariwisata, dan sektor lain yang membutuhkan keterampilan (Purnabawa (2016).
Banyak manfaat yang bisa diperoleh apabila pembangunan pariwisata dilakukan secara terarah dan menarik para wisatawan untuk berkunjung. Bagi masyarakat, membangun kepariwisataan adalah usaha untuk memanfaatkan potensi dalam menghasilkan PAD, sehingga perekonomian daerah meningkat sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Industri pariwisata juga dapat menambah devisa negara, melestarikan kebudayaan, serta menunjang pembangunan daerah. Peningkatan permintaan wisatawan nantinya akan meningkatkan pendapatan, kesempatan kerja dan juga salah satu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan penghasilan devisa negara.
Angka perubahan total tenaga kerja di seluruh sektor yang ada di Kabupaten Malang dari tahun 2010-2016 sebesar 35.718 dan angka perubahan rata-rata tenaga kerja sebesar 7.087. Nilai tersebut memiliki arti bahwa setiap perubahan total lapangan kerja sektor pariwisata sebesar 7.087 orang di tahun 2010-2016 akan menyerap tenaga kerja seluruh sektor perekonomian di Kabupaten Malang sebanyak 35.718 orang.
Atau dapat diartikan Kabupaten Malang memiliki rata-rata dengan angka koefisian sebesar 5,04. Nilai tersebut memiliki arti bahwa apabila terjadi penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata sebanyak 1 orang tenaga kerja maka mempunyai dampak terhadap peningkatan lapangan pekerjaan sebesar 5,04 orang, atau dibulatkan menjadi 5 orang di seluruh sektor perekonomian di Kabupaten Malang (Al Bassam, 2018).
Hasil penelitian menyebutkan Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak ditanami tebu dan hortikultura.
Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi dan kakao (daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.
Kabupaten Malang juga mempunyai alam yang unik, langka dan khas serta indah serta bentang alam dan potensi alam yang dapat dijadikan sebagai obyek dan daya tarik wisata alam. Mengingat bahwa potensi alam dan budaya yang khas tersebar hampir di sebagian besar wilayah Kabupaten Malang, maka besar kemungkinan untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Baik untuk wisatawan lokal maupun manca negara.
Salah satunya adalah dengan konsep desa wisata (village tourism) sehingga harapannya akan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dari daerah sekitar dari sektor pariwisata terkait.
Berdasarkan hasil penelitian berjudul “Pengaruh Pariwisata Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Kabupaten Malang Tahun 2016–2022” dengan bimbingan Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S. yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah hotel, jumlah restoran, jumlah objek pariwisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor pariwisata di Kabupaten Malang pada 2016-2022. Sedangkan variabel jumlah wisatawan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor pariwisata di Kabupaten Malang.(*)
-Advertisement-.