MALANG POSCO MEDIA-Penanganan korban Tragedi Kanjuruhan terus berlanjut. Pemkab Malang memberi pengobatan gratis korban yang terpapar gas air mata yang mengalami iritasi mata. Semua biaya ditanggung Pemkab Malang melalui anggara belanja tidak terduga (BTT).
Bekerja sama dengan sejumlah klinik mata, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memberi tiga lokasi pengobatan. Untuk wilayah selatan ditempatkan di Kepanjen Eye Center.
Sementara wilayah utara ditempatkan di Kendedes Eye Center. Alamatnya di Jalan Panglima Sudirman Pagentan Singosari. Sedangkan wilayah kota berada di Malang Eye Center Jalan Dr Cipto No 3 Kota Malang.
Bupati Malang HM Sanusi sudah mengunjungi beberapa korban yang mengalami gangguan mata akibat Tragedi Kanjuruhan. Kondisi yang dialami cukup berat jika tidak segera mendapatkan perawatan lebih serius. Maka dari itu pihaknya memberikan perhatian lebih pada penanganan iritasi mata.
“Setelah saya kunjungi beberapa korban, banyak yang matanya mengalami dampak hingga bola mata merah hitam. Kami minta untuk dibawa berobat di klinik yang disiapkan dan gratis, biayanya ditanggung Pemkab Malang,” ujar Sanusi usai rakor, Selasa (11/10) malam.
Mengenai data korban yang mengalami gangguan iritasi mata, Bupati Sanusi mengatakan masih terus didata. Karena itulah belum diketahui secara pasti jumlahnya. Penanganan dan pengobatan gratis bagi korban yang mengalami iritasi mata dimulai kemarin.
“Syaratnya dengan membawa keterangan pengantar dari desa yang menunjukkan bahwa dia adalah korban Tragedi Kanjuruhan. Kalau yang di kota mungkin cukup dengan RW, pokoknya ada keterangan dari RT maupun RW, nanti di Eye Center akan diterima untuk pendataan, karena ini uang negara yang dipakai maka harus ada data yang konkret,” tegasnya.
Sanusi menginstruksikan agar perangkat terkait di desa dapat mengantarkan atau mengarahkan ke tempat pengobatan yang disiapkan. “Ini untuk (warga) Malang Raya, yang di selatan ke Dilem Kepanjen, yang di utara ke Kendedes Eye Center, yang di Kota Jalan Dr Cipto,” tambahnya.
Mengenai penyembuhan iritasi mata korban, kata Sanusi, tergantung dari seberapa parah yang dialami korban itu sendiri. “Bisa langsung sembuh ketika dikasih obat tetes maupun obat lain, ada yang perlu sekian hari. Dalam hal medis kita hanya berupaya, yang menyembuhkan dari Allah,” kata bupati asal Gondanglegi itu.
Selain iritasi mata, Sanusi juga meminta kepada setiap korban yang masih mengalami kendala kesehatan dan cedera bisa berobat ke RSUD Kepanjen secara gratis. Seperti gangguan pernapasan hingga patah tulang diimbau untuk dirawat. Sementara dalam penanganan trauma psikis, Pemkab Malang bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menangani dan Dinas Sosial.
Dokter spesialis mata dr Safaruddin Refa menambahkan apa yang dialami oleh korban yang mendera iritasi mata beragam. Mulai iritasi biasa sampai pada pendarahan. Hal tersebut harus segera ditangani. “Kami meminta pihak kelurahan, desa membantu kami menjaring dan memberi surat pengantar agar kami bisa menangani segera dan tepat sasaran. Tenaga kami siap membantu di tiga klinik yang disiapkan mulai pukul 08.00 pagi,” tambah dr Refa.
Dari ketiga Eye Center yang disiapkan, semuanya klinik mata dengan peralatan yang sudah memadai dan canggih. “Nanti kalau ada keluhan-keluhan mata dari korban (Tragedi Kanjuruhan), silakan ke tempat kami semua gratis termasuk obat-obatnya. Kami klaim ke bupati, dipastikan di tiga klinik mata sudah siap,” katanya.
Ditanya mengenai dampak yang sejauh ini dialami korban dari gas air mata, Refa menyebut beberapa gangguan akan terasa. Mulai ringan, sedang hingga berat. “Biasanya yang terasa panas, mengganjal, sepat, kadang bisa kabur (pengelihatan). Kalau ada komplikasi lama bisa Glaukoma atau kebutaan. tapi saya yakin dari ini tidak ada kebutaan, kendala memerah itu biasa,” tutur owner klinik Malang Eye Center ini.
Sejauh pengalamannya kendala serupa bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu hingga sebulan.
“Penanganannya paling lama kalau merah tipis sebentar saja. Memang yang dialami korban dampak gas air mata, tidak ada yang lain, karena bisa dibedakan, matanya itu iritasi merah sekali dan korneanya mengalami iritasi,” imbuhnya.(tyo/van)