MALANG POSCO MEDIA – Kegaduhan demi kegaduan terus menerus mengguncang masyarakat. Masih terus ramai soal royalti lagu yang diputar untuk komersial, viralnya bendera ‘one piece’ juga tak kalah gaduh. Di era serba digitalisasi ini, semua tiba-tiba mudah sekali menjadi masalah dan dipersoalkan.
Padahal tak semua hal yang terjadi adalah masalah. Semua pihak harus bijak menyikapi dan tak menjadikan yang terjadi adalah bahaya. Apalagi yang melakukan adalah masyarakat yang mayoritas tak punya kedudukan strategis, bukan pejabat publik, bukan politisi. Tapi orang-orang yang mungkin hanya ingin mengekspresikan hal-hal yang viral di media sosial.
Ramainya kasus royalti lagu juga harus disikapi dengan bijak. Tidak harus tergesa-gesa dan membuat gaduh dan bikin resah masyarakat. Khususnya para pengusaha. Sebab persoalan ini pun bisa membuat kondisi perekonomian jadi lesu dan lunglai kembali. Sebelum ada sosialisasi yang melibatkan stakeholder terkait, persoalan ini harusnya masih masa toleransi.
Bisa dibayangkan kalau perspektif semua pengusaha takut memutar lagu karena tuntutan royalti, betapa sepinya suasana mall, kafe, dan tempat-tempat hiburan lainnya. Termasuk sepinya live music yang biasanya memberikan hiburan kepada pengunjung dan masyarakat.
Demi meredam keresahan dan kekhawatiran akan ancaman hukuman atas ketidaktahuan soal royalti lagu, alangkah lebih baiknya pengusaha hotel, kafe dan restoran melakukan audiensi dengan DPRD Kota Malang. Tentu saja audiensi ini melibatkan Pemkot Malang. Ini juga berlaku di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Paling tidak, audiensi dengan dewan dan pemkot, akan ada gambaran informasinya. Siapa otoritas tertinggi yang harusnya memberikan sosialisasi terkait royalti lagu-lagu di tempat komersil. Ini penting agar tak ada pengusaha yang tiba-tiba dilaporkan dan diperkarakan karena royalti lagu.
Dalam dunia bisnis semua memang bisa terjadi. Tapi jangan sampai kegaduhan soal royalti membuat iklim bisnis jadi lesu dan tak bergairah lagi. Pengusaha sudah terikat dengan pajak dengan pemerintah daerah. Jangan ada beban-beban lain yang bisa membuat pengusaha memutus bisnis dan investasinya. Bila royalti lagu diberlakukan di tempat-tempat komersial, sosialisasikan aturannya yang jelas, detail dan tegas. Pengusaha butuh sosialisasi, bukan eksekusi.(*)
