Membangun dari Hati,
Mengobati dengan Cinta
MALANG POSCO MEDIA – Angka penderita katarak di Jatim masih cukup tinggi. Kondisi inilah yang kemudian mengilhami Mohan Vasmani mendirikan ISHK Tolaram Eye Center di Kota Batu. Sebuah klinik khusus pengobatan mata. Kendati hanya sebuah klinik, tetapi peralatannya semua super modern.
Mohan Vasmani, pengusaha multi nasional dilahirkan di Sindh sebuah Provinsi di Pakistan tetapi dibesarkan di Indonesia, tepatnya di Kota Batu. Kesuksesan dirinya mengendalikan grup bisnis Tolaram sejak tahun 1957 menjadikan Mohan ingin berbuat yang bermanfaat untuk orang lain.
Melalui IshK Tolaram Foundation lalu didirikanlah Klinik Mata Tolaram di Batu. Gedung klinik mata Tolaran menjulang setingi empat lantai. Gedungnya sangat mewah dilengkapi lahan parkir cukup luas.
Dari luar, tampak arsitekturnya elegan, namun yang lebih istimewa justru berada di dalamnya: peralatan medis super modern yang siap memulihkan penglihatan ribuan orang. Mulai dari USG mata, NCT (Non-Contact Tonometry), hingga OCT (Optical Coherence Tomography) teknologi yang diklaim sebagai yang terbaik di Malang Raya. Bahkan, klinik ini sudah menyiapkan rencana untuk menghadirkan alat LASIK bagi pasien yang membutuhkan.

“Kami memilih lebih fokus pada mata karena bisa membantu orang yang sebelumnya tidak bisa melihat menjadi bisa melihat kembali. Sebab, mata bisa terbantu, aktivitas bisa berjalan,” ujar Kristina Elok W., salah satu pengelola klinik.
Bagi Mohan Vaswani, keputusan membangun klinik mata bukan sekadar proyek sosial biasa. Ia tumbuh di Kota Batu, meski dilahirkan di Sindh, Pakistan. Dari sanalah ia belajar makna keberkahan dan pengabdian. Sukses besar yang ia raih lewat Tolaram Group, konglomerasi global yang ia pimpin sejak tahun 1957, justru mengantarnya kembali ke akar membantu sesama di tempat ia dibesarkan.
Lewat IshK Tolaram Foundation, Mohan ingin membagikan “cinta” dalam bentuk yang nyata. Nama IshK sendiri bukan kebetulan berasal dari gabungan nama kedua orang tuanya, Iswari dan Khancand Vaswani, serta nama kakeknya Seth Tolaram. Dalam bahasa Sindhi, Ishk berarti cinta. Maka, klinik ini sejatinya adalah perwujudan cinta keluarga Vaswani kepada sesama.

Secara bisnis, Mohan Vaswani adalah Ketua Tolaram Family Trust. Yayasan ini mengawasi perusahaan keluarga multinasional yang bergerak di bidang barang konsumsi, teknologi finansial, infrastruktur, dan kemasan kertas industri.
Vaswani mengambil alih kendali dari ayahnya pada usia 19 tahun dan telah mengubah bisnisnya dari sebuah toko tekstil kecil di Indonesia, tepatnya di Malang menjadi perusahaan internasional yang mencakup berbagai benua dan industri.
Ia juga menjabat sebagai Ketua Ishk Tolaram Foundation, yang berdedikasi untuk menyediakan pendidikan, layanan kesehatan, dan pelatihan keterampilan berkualitas bagi individu yang kurang terlayani di wilayah geografis inti tempat Tolaram beroperasi.
Data menunjukkan, penderita katarak di Jawa Timur mencapai sekitar 400 ribu orang. Angka ini menjadi alasan kuat bagi Mohan untuk berfokus pada pengobatan mata. Klinik ini diharapkan menjadi jawaban atas panjangnya antrean operasi, sekaligus membuka akses kesehatan berkualitas bagi masyarakat luas.
“Sekaligus ingin memotong masa tunggu operasi katarak. Selama ini untuk bisa operasi harus antre sampai tiga bulan. Dengan klinik ini diharapkan bisa memotong masa tunggu yang lama,” tambah Kristina.
Klinik Mata IshK Tolaram juga tidak sekadar mengandalkan teknologi. Mereka mengirim dokter ke Nepal untuk pelatihan intensif, agar mampu melakukan operasi katarak massal dengan efisiensi tinggi satu dokter bisa menangani hingga 20 pasien dalam sekali tindakan.
Meski belum beroperasi penuh karena masih menunggu perizinan dua dokter, semangat pengabdian itu sudah terasa. November mendatang, klinik ini akan menggelar operasi katarak gratis untuk 150 pasien dari Malang Raya.
“Rabu (22/10) kemarin kami sudah melakukan screening terhadap 300 orang dari kabupaten. Selanjutnya akan dilanjutkan di klinik dan di Kodim 0818. Program ini akan menjadi agenda rutin setiap bulan,” ungkap Kristina.
Di balik kemegahan gedung dan canggihnya teknologi, kisah ini sejatinya tentang seseorang yang tak lupa dari mana ia berasal. Dari seorang anak kecil yang tumbuh di Batu, menjadi pengusaha global, lalu kembali untuk menyalakan cahaya bagi mereka yang kehilangan penglihatan.
Mungkin, inilah makna sejati dari Ishk, cinta yang bukan sekadar kata, tetapi nyata menyala dari Batu untuk dunia. (dinda/has/aim)