MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Gunung Bromo menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik baru-baru ini dengan memunculkan pijar api dan bau belerang menyengat. Berdasarkan pengamatan petugas mencatat kemunculan sinar api pada Jumat (3/2) malam. Meski begitu, kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo di akhir pekan, Sabtu dan minggu (4-5/2) tidak terpengaruh dan berjalan normal.
“Untuk aktivitas atau dinamika perilaku Bromo terpantau oleh PVMBG / PGA Cemorolawang. Aktivitas wisata kami juga sementara masih mengikuti arahan dari PVMBG / PGA Cemorolawang dan belum ada arahan untuk penutupan,” ringkas Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Syarif Hidayat saat dikonfirmasi, Minggu (5/2).
Menurut pantauan Malang Posco Media, dua hari setelah peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Bromo, cuaca di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diguyur hujan berintensitas ringan hingga sedang. Di pintu masuk pos Coban Trisula Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo tampak aktivitas lalu-lalang wisatawan cenderung ramai seperti hari biasa. Termasuk penyediaan jasa jip wisata dan loket karcis masuk.
Petugas Pengamanan Kawasan Pintu Masuk TNBTS Coban Trisula Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo, Sukiyono menuturkan pengunjung tak mengalami penurunan. Para pengunjung tetap melakukan perjalanan wisata karena tidak ada peringatan yang diturunkan melalui petugas wisata.
“Masih ramai, di hari Sabtu-Minggu seperti sekarang sekitar 600 pengunjung sehari,” kata Sukiyono.
Menurutnya, kalaupun ada penurunan bukan dampak dari aktivitas vulkanik. Namun, dampak dari cuaca yang kurang bersahabat. Terlebih intensitas hujan cukup tinggi. “Kalau cuaca sering hujan menurun tetapi tidak signifikan, mungkin sekitar sepuluh persen,” tambahnya.
Pelaku wisata juga merasakan hal yang sama. Kunjungan wisatawan masih terbilang normal. Salah satunya, penyedia layanan jip wiisata. Aktivitas vulkanik Gunung Bromo baru-baru ini dianggap masih dalam taraf wajar. Sehingga tidak ada peringatan yang mendesak untuk mengehentikan arus wisatawan.
“Wisatawan masih terpantau seperti biasa, ramai lancar. Aktivitas Bromo itu biasa untuk gunung aktif dan statusnya juga masih berada dilevel II (waspada). Tidak ada penutupan bagi wisatawan untuk memasuki Gunung Bromo. Setiap ada perubahan meningkatnya status pasti ada pemberitahuan lebih lanjut dari pihak terkait,” kata Ketua Paguyuban Jip Malang Raya Idhamsyah Putra, Minggu (5/2).
Meningkatnya aktifitas pada saat ini, kata Idhamsyah masih tergolong wajar untuk ukuran gunung aktif. Dari data pelayanan paguyuban jip wisata, tercatat ada 2.000 pengunjung dalam sehari pada Minggu (5/2). Data tersebut diakumulasikan dari total seluruh pintu masuk. Baik pintu Coban Trisula, Cemoro Lawang, maupun Wonokitri.
“Untuk pengaruh aktivitas Gunung Bromo tidak terjadi pengurangan pengunjung. Barometer yang dipakai paguyuban adalah dari pihak vulkanologi. Selama dari vulkanologi tidak memberikan tanda siaga, teman-teman jip tetap berjalan seperti biasanya,” kata Idham.
“Gunung bromo mempunyai aktivitas per dua tahun dan empat tahun. Yang tinggi erupsi hanya mencapai tajamnya bau belerang saja, dan batas aktivitas pengunjung hanya sampai di pura saja,” imbuhnya.(tyo/jon)