MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya kembali melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (Penmas) di SMPN 3 Kota Batu ,Rabu (7/9) kemarin. Pada kegiatan yang dikemas berupa penyuluhan ada dua materi yang diberikan, yakni pelatihan UKS dasar dan pembuatan lnsektisida bahan alam dalam pencegahan DBD.
Ketua Panitia dr. Aulia Rahmi Pawestri, Ph.D. mengatakan bahwa dua materi yang disampaikan karena selama Pandemi Covid -19 memiliki dampak yang cukup dalam menyebabkan perubahan pada berbagai aspek. Mulai dari bidang kesehatan hingga sektor pendidikan.
“Karena itu dengan adanya penurunan jumlah kasus Covid dalam satu tahun terakhir dan pembelajaran diselenggarakan secara blended learning atau luring. Sekolah yang meliputi pengelola sekolah, guru dan siswa di Kota Batu menurut kami membutuhkan kesiapan khusus,” ujar Aulia kepada Malang Posco Media.
Salah satunya kesiapan khusus tersebut adalah pentingnya keberadan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) memiliki peranan besar dan menjadi salah satu persyaratan utama bagi beberapa sekolah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara luring.
“Meski semua sekolah telah memiliki UKS, tapi sayangnya beberapa aspek masih kurang begitu terfasilitasi. Baik dalam hal pengelola, pengetahuan, skill dasar, dan infrastruktur UKS. Sehingga pelatihan UKS dasar sangat perlu diberikan kepada semua elemen yang ada di sekolah,” bebernya.
Tahun ini, pihaknya berkesempatan hadir kembali secara luring ke SMP di Kota Batu untuk menyampaikan penyuluhan tentang UKS. Dimana materi UKS dasar yang diberikan berupa pendampingan dan pelatihan skill bagi para pengelola UKS, baik guru maupun siswa pada sekolah-sekolah yang bersangkutan.
“Selain itu oandemi Covid juga memiliki dampak tidak langsung yang besar bagi program pemberantasan penyakit infeksi yang lain. Termasuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (mosquito–borne diseases,red), seperti demam berdarah dengue (DBD),” terangnya.
Namun, pengendalian nyamuk dengan penggunaan insektisida kimiawi yang kurang tepat telah menyebabkan peningkatan resistensi insektisida pada nyamuk. Dalam program penmas sebelumnya, tim FKUB telah memberikan pengetahuan dasar mengenai gejala dan pencegahan DBD pada era new normal.
“Sehingga sebagai upaya tindak lanjut dan bentuk integrasi penelitian, pada penmas kali ini, kami memberikan materi mengenai pembuatan insektisida dari bahan alam yang mudah dipraktikkan oleh masyarakat dan ramah lingkungan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Aulia menegaskan bahwa sasaran utama kegiatan ini adalah guru SMP, terutama pengelola UKS di Kota Batu mendapat peningkatan pengetahuan dan informasi yang berdasarkan bukti (evidence-based). Serta diharapkan para pengelola UKS dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar UKS dan pembuatan insektisida alami.
“Pada kegiatan yang diikuti oleh perwakilan 5 SMPN di Kota Batu ini kami juga menyerahan bantuan fasilitas tempat cuci tangan sebagai bagian upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (eri/nug)