MALANG POSCO MEDIA, MALANG – ‘Gemerlap Cahaya Bintang’ menerangi Aula Sekolah Mardi Wiyata di Jalan Semeru Kota Malang, Sabtu (14/12) lalu. Cahaya bintang itu terpancar dari anak-anak hebat KB-TK Mardi Wiyata yang tampil memukau dalam acara Pentas Seni. Mereka menunjukkan potensinya di hadapan orang tuanya masing-masing.
Kepala KB-TK Mardi Wiyata, Fr. M. Daniel, BHK dengan bangga mempersembahkan karya anak didiknya. Hasil latihan dan pembinaan selama ini. Maka di akhir semester ganjil ini para siswa diberikan wadah berupa panggung ekspresi. “Panggung ini menjadi wadah untuk mengapresiasi anak-anak yang telah rajin latihan selama ini,” ujarnya.
Kegiatan ini mengangkat tema, Aku Bintang Masa Depan. Dengan tema tersebut diharapkan lahir bintang-bintang yang akan menerangi langit Nusantara. Tentunya dengan potensi dan bakat masing-masing. “Setiap anak punya potensi. Masing-masing berbeda. Maka semuanya kita wadahi dan kami kembangkan sesuai bakatnya,” terangnya.
Berbagai kreasi seni ditampilkan di pentas ini. Antara lain menari, musik dan lagu. Ada tarian tradisional dan modern. Ada musik tradisional angklung dan sebagainya, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan. Dan hasil karya mewarnai mereka diparadekan. “Tidak ada yang tidak tampil. Semua kita beri kesempatan. Karena anak-anak kami semuanya hebat,” terang Fr Daniel.
Dia menjelaskan, kegiatan pentas seni merupakan hasil dari pengembangan potensi siswa dari program ekstrakurikuler. Baik bidang menyanyi, menari, angklung dan mewarnai. Untuk penentuan bakat siswa, para guru sudah melakukan penilaian yang objektif. Lalu orang tua diberi gambaran dan informasi terkait bakat dan potensi putra putri mereka. Selanjutnya dilakukan pemetaan.
Sosialisasi kepada orang tua penting dilakukan, tujuannya supaya mereka tidak memaksakan kehendak untuk memilih program ekstrakurikuler tertentu bagi anaknya. “Setelah dinilai sudah pas dengan pilihannya, baru dilakukan pembinaan secara intensif oleh guru. Dengan harapan ananda menjadi bintang-bintang yang bersinar di masa depan,” terangnya.
Menurut Fr Daniel, pengembangan bakat motorik penting diberikan kepada anak sejak usia dini. Karena akan menentukan pada pengembangan bidang lainnya. Baik psikis maupun akademik. Menari, menyanyi dan mewarnai semuanya menjadi stimulus untuk anak berkembang. Lalu menjadi parameter bagi mereka untuk menentukan pilihan bakatnya di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. “Dan kami masih konsisten dengan pola pendidikan seperti itu. Hasilnya sangat baik. Di masa transisi menuju ke tingkat SD semuanya sudah siap,” tuturnya.
Dengan strategi dan konsep pendidikan motorik yang dikembangkan selama ini membuat anak ceria dan selalu bersemangat. Aktif dan komunikatif dan tidak ada yang minder, pendiam serta menyendiri.
Sementara itu, pendidikan karakter yang membiasakan anak hidup disiplin juga berpengaruh pada perkembangan mental anak. Dan ini dibutuhkan kerjasama dengan orang tua. “Pembiasaan yang dibangun di sekolah harus dikuatkan lagi di rumah. Tidak boleh kontradiktif, harus ada sinergi antara guru dan orang tua,” pungkasnya. (imm/adv/udi)