Safari Ramadan Pj Wali Kota Malang
Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM.
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mengawali bulan Ramadan 1445 H, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menghadiri Safari dan Pencerahan Ramadan di Aula Kantor PC NU Kota Malang, Selasa (12/3). Diawali dengan salat isya dan tarawih berjamaah, kegiatan itu dihadiri oleh sejumlah nahdliyin dari tiap wilayah yang ada di Kota Malang.
Dalam kesempatan itu, Wahyu mengapresiasi tema yang diangkat pada Safari Ramadan kali ini. Yakni ‘Dari Masjid Bahagiakan Hati dan Makmurkan Bumi’. Mengingat pentingnya masjid, ia pun menyampaikan selama ramadan ini Pemkot Malang juga melaksanakan Safari Ramadan di sejumlah masjid yang ada di seluruh kecamatan di Kota Malang. Safari Ramadan ini, dikatakan Wahyu juga merupakan kesempatan untuk menunaikan tugas dan tanggungjawabnya.
“Ini seiring berjalan dengan program Pemkot Malang yang menjadi tugas tanggung jawab kami. Karena beberapa program, merupakan kepentingan umat dalam rangka pembangunan dan telah menampung semua aspirasi masyarakat. Dalam tiap pembangunan Kota Malang sangat memerlukan partisipasi masyarakat,” tegas Wahyu.
Menurut Wahyu, hingga saat ini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Pemkot Malang. Untuk mensukseskan pembangunan tersebut, salah satu yang perlu untuk diperhatikan adalah pembentukan SDM yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Oleh karena itu, Wahyu berharap Pemkot Malang bisa bekerja sama dan berselaras dengan PCNU untuk pembangunan Kota Malang kedepan.
“Saya mengharapkan kolaborasi PCNU untuk membersamai, untuk memotivasi masyarakat, bahu membahu untuk mensukseskan pembangunan di Kota Malang,” tutur Wahyu.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang Dr. KH. Isroqunnajah menegaskan bahwa masjid dianggap sebagai jantung dari PCNU Kota Malang. Oleh karena itu pentingnya masjid ini diangkat menjadi tema dalam Safari Ramadan kali ini. Ia menyebut, pentingnya masjid ini juga memiliki landasan historis yang kuat dan sudah menjadi perhatian sejak dulu oleh Nabi Muhammad SAW.
“Ketika melakukan transformasi hijrah ke Madinah, yang dilakukan adalah pembangunan mental spiritual. Bukan hanya fisik masjid, yang dilakukan nabi adalah meningkatkan fungsi dan peran masjid sebagai tempat pembinaan mental spiritual. Masjid itu multi fungsi. Tidak saja memobilisasi salat berjemaah, tapi juga membahas strategi untuk jamaah juga untuk memberdayakan jamaah,” jelas Gus Is, sapaannya.
Selain itu, ia juga menyebut, masjid juga sebagai piranti untuk mencerdaskan umat. Dengan kata lain mengedukasi masyarakat juga terhadap dinamika yang ada saat ini. Misalnya adalah edukasi terkait
“Apalagi masih ada dua kontestasi lagi, pemilihan kepala daerah dan pemilihan gubernur, juga akan menyita perhatian dan tensi kita. Jika kemudian masid tidak kita manfaatkan untuk menurunkan tensi, akan menjadi kontraproduktif untuk pembangunan Kota Malang. Ini betapa penting masjid menjadi tempat pembinaan spiritual mental,” tambahnya.
Ketua Panitia Prof. Ahmad Taufik menambahkan, pada ramadan tahun ini pihaknya memiliki beberapa program. Misalnya seperti tiap pagi dengan memberikan servis kendaraan gratis pada jamaah, lalu memberikan santunan yang dikelola LAZISNU, kemudian sembako murah, pengecekan kesehatan gratis, konsultasi hukum hingga pencerahan seperti Safari Ramadan kali ini. (ian/aim)